Seharusnya, kata Bambang, strategi pencalonan harus menunggu persetujuan Ketua Umum PDIP-P Megawati Soekarnoputri.
"Kalau dia menjawab, saya kan tidak mengatakan mau nyapres. Ya kalau bicaranya pada tingkat ranting partai, ya silakan. Tapi kalau dengan orang politik, ya pasti sudah paham arahnya ke mana," kata dia.
Bambang mengaku telah memberi kode teguran kepada Ganjar terkait hal itu, tetapi ia merasa tidak diindahkan.
"Wis tak kode sik. Kok soyo mblandang, ya tak rodo atos (sudah saya kasih kode duluan. Kok semakin terus saja, ya saya agak keras). Saya di-bully di medsos, ya bully saja. Saya tidak perlu jaga image saya," kata dia.
Baca juga: Ganjar Mengaku Tak Berkonflik dengan Puan, Bambang Pacul: Biarkan Mengalir, Saya Ungkapkan Fakta
2. Sebut Puan Bak Teh Botol Sosro
Pada Juni 2021, di media sosial beredar rekaman percakapan Bambang yang mengibaratkan Ketua DPP PDI-P Puan Maharani seperti Teh Botol Sosro pada Pilpres 2024.
"Teh Botol Sosro, apa pun makanannya Puan Maharani wakilnya. Siapa pun calon presidennya, wakilnya PM (Puan Maharani)," kata Bambang Pacul dalam rekaman itu, dilansir dari Tribunnews.com, Selasa (8/6/2021).
Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto membenarkan rekaman tersebut memang suara Bambang Pacul. Akan tetapi, menurut dia, seharusnya rekaman itu off the record, bukan disebar ke publik.
"Itu Pak Bambang Pacul bukan dengan Ibu Mega. Pak Bambang Pacul sedang di Jawa Tengah, kemudian berbicara dengan wartawan yang seharusnya off the record, tetapi malah ada yang bocorkan," kata dia.
Baca juga: Beredar Rekaman Politisi PDI-P Sebut Puan Maharani ibarat Teh Botol Sosro pada Pilpres 2024