Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menerka Pengganti Jenderal Andika Perkasa Pimpin TNI Angkatan Darat...

Kompas.com - 05/11/2021, 11:45 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

Dua jenderal bintang tiga terakhir salah satunya dijabat oleh abituren Akmil 89 yaitu Letjen TNI Eko Margiyono sebagai Kepala Staf Umum (Kasum) TNI.

Sementara seorang lainnya yaitu Letjen TNI dr. Albertus Budi Sulistya yang menjabat sebagai Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) merupakan jebolan Sekolah Perwira Militer Sukarela (Sepamilsuk) yang kini telah berubah nama menjadi Sekolah Perwira Prajurit Karir (Sepa PK).

Baca juga: Ini Prediksi Calon KSAD Menurut Anggota Komisi I DPR

Profesionalisme

Peneliti senior Marapi Consulting and Advisory Beni Sukadis menilai bahwa pemilihan sosok pengganti Andika sebagai KSAD akan menjadi ujian bagi Jokowi.

Sebab, jika pada akhirnya Jokowi memilih Pangkostrad sebagai KSAD baru, maka akan memunculkan persepsi publik bahwa Presiden hanya akan mengedepankan kepentingan PDI-P.

"Tapi jika Dudung terpilih, artinya Jokowi akan dianggap mementingkan vested interest partainya sendiri," kata Beni, Kamis (4/11/2021).

Harian Kompas pada Senin (1/11/2021) lalu menulis bahwa Dudung merupakan menantu dari Mayjen (Purn) Cholid Ghozali, yang pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina PP Baitul Muslimin Indonesia, organisasi sayap PDI-P

"Hanya tinggal persoalannya, harus ada yang benar netral dan tidak terlalu terlibat dalam lingkaran politik seperti Dudung yang mertuanya adalah orang PDIP," imbuh Beni.

Meski begitu, ia memprediksi, Jokowi kini tengah berupaya berlaku seimbang dengan menunjuk perwira tinggi yang bukan digadang PDI-P atau partai politik tertentu.

Baca juga: Mensesneg: Saat Pelantikan Panglima TNI, KSAD Harus Segera Diisi Orang Baru

"Tergantung seberapa besar keberanian Presiden untuk menunjuk KSAD yang profesional," tegas Beni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Khofifah Tolak Tawaran jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com