JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sufmi Dasco Ahmad mengingatkan, Kementerian Agama sejatinya dibuat untuk melayani semua agama yang ada di Indonesia.
Hal ini disampaikan Dasco merespons pernyataan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang menyebut bahwa Kementerian Agama merupakan hadiah untuk Nahdlatul Ulama (NU).
"Secara historis nomenklatur Kementerian Agama itu kan memang dibuat untuk semua jenis agama di Indonesia," kata Dasco di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (25/10/2021).
Politikus Partai Gerindra itu pun menuturkan, seluruh kementerian hendaknya menjalankan tugas pokok dan fungsinya masing-masing.
Ia mengingatkan agar semua pihak menjaga situasi untuk tetap teduh dan sejuk di tengah kondisi pandemi Covid-19.
Baca juga: Soal Kemenag Hadiah untuk NU, Menag: Saya Sampaikan di Forum Internal, Ibarat Obrolan Suami-Istri
"Kita mari menjaga supaya semua teduh dan sejuk dalam keadaan pandemi Covid-19 ini, mari kita sama-sama menjaga suasana agar rakyat kita tidak bingung dan imunnya turun," kata Dasco.
Diberitakan, Menag Yaqut menyatakan Kemenag merupakan hadiah khusus dari negara untuk NU, bukan untuk umat Islam secara umum.
Hal itu disampaikan Yaqut saat memberikan sambutan di webinar bertajuk Santri Membangun Negeri dalam Sudut Pandang Politik, Ekonomi, Budaya, dan Revolusi Teknologi yang ditayangkan di kanal YouTube TVNU, Rabu (20/10/2021).
Yaqut mengatakan salah satu stafnya berpendapat bahwa Kemenag merupakan hadiah dari negara untuk Umat Islam di Indonesia.
"Karena waktu itu kan perdebatannya bergeser ke kementerian ini adalah kementerian semua agama, melindungi semua umat beragama. Ada yang tidak setuju, kementerian ini harus kementerian Agama Islam, karena kementerian agama adalah hadiah negara untuk umat Islam," kata Yaqut.
Baca juga: Klaim Kemenag Hadiah untuk NU, Menag Yaqut Disarankan Minta Maaf
"Saya bilang bukan. Kementerian Agama adalah hadiah negara untuk NU (Nahdlatul Ulama). bukan untuk umat Islam secara umum, spesifik NU. Jadi wajar kalo sekarang NU memanfaatkan banyak peluang di Kemenag untuk NU," lanjut dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.