Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres: Pembangunan SDM Tidak Akan Tercapai jika Anggaran Tak Tepat Sasaran

Kompas.com - 21/10/2021, 14:14 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, pembangunan sumber daya manusia (SDM) unggul merupakan prioritas pemerintah yang diwujudkan melalui berbagai alokasi program.

Namun ia mengingatkan, pembangunan SDM unggul tidak akan tercapai jika penggunaan anggaran tak tepat sasaran.

"Besarnya anggaran tidak akan memberikan dampak dan hasil yang optimal apabila kita tidak mampu membelanjakan dan memanfaatkannya secara tepat sasaran, sesuai dengan peruntukan dan tujuannya," ujar Ma'ruf, dalam acara wisuda sekaligus pencanangan pembangunan kampus Universitas Ibrahimy Sukorejo, yang disiarkan daring, Kamis (21/10/2021).

Baca juga: Wapres Ingatkan agar Pesantren Mampu Akomodasi Kemajuan Teknologi

Alokasi anggaran pembangunan terbesar untuk pembangunan SDM yakni 20 persen dari anggaran pendapatan belanja negara (APBN), sedangkan tahun depan jumlahnya lebih dari Rp 500 triliun.

Jumlah tersebut dialokasikan untuk mendukung penyediaan sarana dan prasarana, rekrutmen dan pelatihan tenaga pendidik, bantuan operasional sekolah, beasiswa, dan hampir semua kebutuhan pendidikan lainnya.

"Pemerintah juga menyadari bahwa membangun pendidikan yang berkualitas di negara sebesar dan seluas Indonesia tidak akan tertangani oleh pemerintah sendiri, baik pusat maupun daerah, tapi perlu partisipasi dan dukungan masyarakat," kata Ma'ruf.

Menurut dia, peran serta kontribusi penting lembaga pendidikan non-pemerintah sangat diperlukan. Mulai dari pesantren, madrasah, hingga perguruan tinggi swasta.

Baca juga: Wapres: Kebangkitan Ekonomi Pesantren Harus Dimulai dari Santri

Ma'ruf mengatakan, dalam perkembangan global dan kemajuan teknologi saat ini, pihaknya harus memastikan bahwa SDM Indonesia menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), riset dan inovasi (RIN), dan memiliki jiwa wirausaha.

"Inovasi, penguasaan teknologi digital dan jiwa wirausaha merupakan kunci untuk melipatgandakan produktivitas serta daya saing suatu bangsa," kata dia.

Oleh karena itu, masa depan dan kemajuan bangsa saat ini tidak boleh lagi bertumpu hanya pada sumber daya alam tetapi pada SDM yang menguasai iptek, RIN, dan kewirausahaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Nasional
Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Nasional
Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Nasional
Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com