Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/10/2021, 12:04 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Viva Yoga Mauladi mengatakan, partainya menyambut baik wacana yang digulirkan Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi mengenai pembentukan poros ketiga guna pencalonan presiden dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Menurut dia, wacana tersebut akan membuka peluang koalisi antara PAN dan PPP dalam Pilpres 2024.

"Karena antara PAN dan PPP adalah partai politik yang memiliki kesamaan tidak dapat mengusung pasangan calon di pilpres sesuai persyaratan presidential threshold 20 persen kursi DPR dan 25 persen suara sah nasional," kata Yoga saat dihubungi Kompas.com, Jumat (15/10/2021).

Baca juga: Prediksi Tiga Poros pada Pemilu 2024, PPP Tertarik Dekati Nasdem dan PAN

Yoga melanjutkan, jika serius untuk mewujudkan itu, PAN dan PPP dinilai harus berkoalisi dengan partai politik lain.

Ia menilai, atas wacana yang digulirkan Baidowi, perlu bagi seluruh pimpinan partai politik untuk mulai membuka komunikasi intensif.

"Meski hanya wacana, atau ngomong-ngomong non formal, hal ini perlu untuk menyamakan visi dan persepsi untuk desain pilpres 2024," ujarnya.

Dia pun mengingatkan bahwa ada tiga tujuan dalam memilih pemimpin nasional melalui proses demokrasi di Pemilu.

Tiga tujuan itu adalah pemilihan tersebut dapat menghasilkan pemimpin yang mampu meningkatkan kualitas pelembagaan demokrasi, rakyat semakin pintar, dan mempercepat program kesejahteraan rakyat dan kemakmuran bangsa.

Lebih lanjut, Yoga mengungkapkan bahwa PAN menginginkan proses kemunculan bakal calon presiden atau calon wakil presiden dipandu oleh landasan moral politik.

"Dan dalam kerangka proses pendidikan politik masyarakat. Karena, rakyatlah sebagai pemegang kedaulatan negara," jelasnya.

Kendati demikian, diakui Yoga, bahwa PAN saat ini tengah fokus terhadap hal lainnya yaitu menata organisasi partai secara moderen dengan mengembangkan budaya digital, dan membantu pemerintah dalam percepatan program pemulihan ekonomi nasional.

Selain itu, PAN juga tengah fokus melaksanakan kegiatan kemanusiaan kepada masyarakat dengan pembagian sembako dan vaksinasi Covid-19 gratis.

Ketika ditanya soal siapa yang akan diusung dari internal PAN dalam Pilpres 2024, Yoga mengatakan hal tersebut sepenuhnya diserahkan kepada Ketua Umum Zulkifli Hasan.

"Sikap PAN, sesuai dengan hasil Rakernas (Rapat Kerja Nasional) II PAN pada tanggal 31 Agustus 2021, bahwa Rakernas memberikan kewenangan penuh kepada Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan, untuk mengambil langkah-langkah strategis dalam proses pencalonan capres atau cawapres di Pemilu 2024," pungkasnya.

Diberitakan, PPP tertarik untuk membentuk poros ketiga dengan Partai Nasdem dan PAN dalam Pilpres 2024.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakar Ungkap Celah Bisa Dimanfaatkan Jokowi Bersaing Jadi Ketum Golkar

Pakar Ungkap Celah Bisa Dimanfaatkan Jokowi Bersaing Jadi Ketum Golkar

Nasional
Isu Jokowi Masuk Bursa Ketum, Konsistensi Golkar Bakal Jadi Taruhan

Isu Jokowi Masuk Bursa Ketum, Konsistensi Golkar Bakal Jadi Taruhan

Nasional
Elite Golkar Sebut Airlangga Mampu Membalikkan Persepsi Negatif dan Layak Dipilih Lagi

Elite Golkar Sebut Airlangga Mampu Membalikkan Persepsi Negatif dan Layak Dipilih Lagi

Nasional
Jokowi Dinilai Tak Mungkin Terabas Aturan dan Jadi Ketum Golkar

Jokowi Dinilai Tak Mungkin Terabas Aturan dan Jadi Ketum Golkar

Nasional
8 Caleg Dapil DIY yang Lolos Senayan, Titiek Soeharto Masuk

8 Caleg Dapil DIY yang Lolos Senayan, Titiek Soeharto Masuk

Nasional
PKB Buka Komunikasi dengan Golkar, Gerindra, dan Nasdem untuk Pilkada Jatim

PKB Buka Komunikasi dengan Golkar, Gerindra, dan Nasdem untuk Pilkada Jatim

Nasional
Arsul Sani Belum Ajukan Hak Ingkar Tangani Sengketa Pemilu yang Libatkan PPP

Arsul Sani Belum Ajukan Hak Ingkar Tangani Sengketa Pemilu yang Libatkan PPP

Nasional
Gugatan Perdata Keluarga Brigadir J Terhadap Ferdy Sambo dkk Lanjut ke Tahap Mediasi

Gugatan Perdata Keluarga Brigadir J Terhadap Ferdy Sambo dkk Lanjut ke Tahap Mediasi

Nasional
Hasil Rekapitulasi KPU: PAN Unggul di Provinsi Maluku, Diikuti PKS dan PDI-P

Hasil Rekapitulasi KPU: PAN Unggul di Provinsi Maluku, Diikuti PKS dan PDI-P

Nasional
Mendes Abdul Halim Bantah PKB Ditawari Jatah Kursi di Kabinet Prabowo saat Bertemu Jokowi

Mendes Abdul Halim Bantah PKB Ditawari Jatah Kursi di Kabinet Prabowo saat Bertemu Jokowi

Nasional
KPU Rekapitulasi Suara Papua dan Papua Pegunungan Hari Terakhir, Besok

KPU Rekapitulasi Suara Papua dan Papua Pegunungan Hari Terakhir, Besok

Nasional
Ketua PPLN Kuala Lumpur Akui 81.000 Surat Suara Tak Terkirim lewat Pos

Ketua PPLN Kuala Lumpur Akui 81.000 Surat Suara Tak Terkirim lewat Pos

Nasional
Komite HAM PBB Soroti Netralitas Jokowi pada Pilpres, Komisi I DPR: Dia Baca Contekan

Komite HAM PBB Soroti Netralitas Jokowi pada Pilpres, Komisi I DPR: Dia Baca Contekan

Nasional
Caleg Terancam Gagal di Dapil DIY: Eks Bupati Sleman hingga Anak Amien Rais

Caleg Terancam Gagal di Dapil DIY: Eks Bupati Sleman hingga Anak Amien Rais

Nasional
Jatam Laporkan Menteri Bahlil ke KPK atas Dugaan Korupsi Pencabutan Izin Tambang

Jatam Laporkan Menteri Bahlil ke KPK atas Dugaan Korupsi Pencabutan Izin Tambang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com