Pemerintah juga menyiapkan skenario menjelang libur keagamaan Maulid Nabi, Natal, dan Tahun Baru, termasuk sudah membuat Pedoman Penyelenggaraan Hari Besar Keagamaan untuk mengantisipasi risiko penularan yang terjadi setelah acara keagamaan atau liburan.
Adapun, pembukaan beberapa wilayah di Indonesia seiring tren menurunnya kasus Covid-19 di Tanah Air.
Meski begitu, pemerintah terus mengevaluasi penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berlevel di berbagai daerah. Evaluasi dilakukan setiap pekan.
Baca juga: Satgas: Warga yang Hendak Masuk RI tapi Tak Penuhi Syarat Akan Dipulangkan
Nadia menjelaskan, perkembangan terkini situasi Covid-19 menunjukkan penurunan kasus telah berlangsung kurang lebih dua bulan terakhir.
“Jumlah kasus mingguan turun 23 persen dibandingkan minggu sebelumnya, sedangkan jumlah kematian turun 32 persen,” ujarnya dalam keterangan pers yang dia sampaikan dari Media Center Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9), Rabu (13/10/2021).
Nadia juga menjelaskan, bed occupancy rate (BOR) ruang isolasi maupun unit perawatan intensif (ICU) isolasi tidak melebihi 60 persen, sehingga layanan-layanan lain diharapkan bisa kembali dilakukan dengan mengedepankan prokes.
Terkait vaksinasi, dia menyebutkan, saat ini jika rata-rata kapasitas vaksinasi bisa mencapai 2 juta suntikan per hari.
Semua itu berkat partisipasi dan peran aktif masyarakat serta didukung penuh oleh berbagai sektor mulai dari kementerian atau lembaga, TNI dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri), dunia usaha, relawan, dan pihak lainnya.
Baca juga: Luhut: Masa Karantina 5 Hari Berlaku untuk Semua Pelaku Perjalanan Internasional
“Saat ini sudah ada 10 jenis vaksin yang telah mendapatkan izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), dan juga terdaftar dalam Emergency Use Listing dari Badan Kesehatan Dunia (EUL WHO),” ujarnya.
Kesepuluh jenis vaksin tersebut juga telah mendapatkan Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), baik berupa sertifikasi halal maupun persetujuan untuk digunakan dalam kondisi darurat.
Untuk itu, Nadia berharap, masyarakat tidak ragu dan tidak perlu memilih-milih vaksin yang ada, karena pemerintah menjamin semua vaksin yang diberikan kepada masyarakat aman, bermutu dan berkhasiat.
Dia menambahkan, saat ini Indonesia menduduki peringkat ke-5 berdasarkan jumlah orang yang telah divaksinasi dan peringkat ke-6 dunia berdasarkan total suntikan.
Baca juga: Bali dan Kepri Dibuka, Luhut: Semua Negara Tetap Bisa Masuk Lewat Jakarta dan Manado
Lembaga Pemeringkat Ekonomi Nikkei per September 2021 juga menempatkan Indonesia menjadi negara dengan rangking tertinggi untuk penanganan Covid-19 di Asia Tenggara.
Nadia menyebutkan, saat ini hampir di semua daerah terdapat peningkatan pergerakan masyarakat, baik dari sisi transportasi antar wilayah, sentra-sentra perekonomian maupun rekreasi.
Hal ini dinilai positif untuk mendorong kembali situasi perekonomian Indonesia.
Nadia pun mengimbau masyarakat untuk mempertahankan tren positif tersebut dengan tetap mengikuti prokes yang ada, yakni memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, membatasi mobilitas, dan menghindari makan bersama (6M).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.