Menurut dia, berada di bidang hukum ataupun berwirausaha memiliki rintangannya masing-masing.
"Dua-duanya sama-sama ada obstacles, ada rintangannya ya. Satu, memang butuh ketelitian, butuh pemikiran yang agak sedikit detail gitu, ya kalau kita ngomongin hukum. Kalau usaha butuh kesabaran dan butuh fisik yang kuat juga," kata Tigor.
"Ya sekaligus juga butuh juga pemikiran, karena kan yang namanya usaha kita harus terus berpikir gimana caranya supaya usaha kita tetep bagus dan berjalan dengan lancar," ucap dia.
Baca juga: Pamitan di Gedung Merah Putih, Eks Penyidik KPK: TWK Tak Transparan dan Akuntabel
Bagi Tigor, menjadi wirausaha bukanlah sesuatu yang baru, pasalnya, sebelum menjadi pegawai KPK, dia juga pernah memiliki usaha laundri hingga cuci mobil.
"Tapi setelah masuk KPK kan kita harus total, jadi saya tinggalkan usaha itu," ucap dia.
Di sisi lain, jika ada kesempatan, Tigor masih berharap bisa berkontribusi dalam pemberantasan korupsi di Indonesia.
"Ke depannya tetap berharap dapat berkontribusi dalam pemberantasan korupsi di mana pun tempatnya," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.