Sementara itu, untuk bahan baku dagangannya, ujar Tigor, kini dia lebih memilih membeli melalui marketplace.
Ada sejumlah bahan baku untuk keperluan nasi gorengnya yang lebih murah dibeli melalui online dibandingkan di pasar.
"Awal-awal memang kami ke pasar untuk tahu distribusi bahan baku, tapi setelah berjalan tiga minggu ini, kami sudah dapat polanya, akhirnya sekarang tinggal online saja," tutur Tigor.
"Ternyata di marketplace ada juga yang lebih murah dibandingin di pasar, jadi lebih efisien aja gitu," ucap dia.
Baca juga: Eks Pegawai KPK Jual Nasi Goreng, Novel Baswedan: Ini Bukan Pencitraan
Tigor mengakui selama tiga pekan usahanya berdiri, dia masih mengandalkan rekan terdekat dan keluarga untuk menikmati dagangannya.
Namun, ke depannya, dia berharap warga-warga sekitar semakin banyak bisa menikmati nasi goreng buatannya. Bagi dia, membuka usaha merupakan momentum yang tepat setelah dia disingkirkan oleh KPK.
"Saya berpikir begini, simpel aja, ketika kita punya beberapa sumber penghasilan, itu membuat diri kita menjadi tenang, jadi lebih percaya diri menghadapi segala situasi," ucap Tigor.
"Karena kondisi ini membuat saya harus bereskalasi, timing-nya harus saat ini kan, waktu banyak, waktu ada, tidak ada lagi alasan saya untuk tidak memulai usaha gitu," tutur dia.
Baca juga: Pimpinan KPK Lempar ke BKN soal Eks Pegawai Tak Lolos TWK Bisa Direkrut Polri
Tigor yang sebelumnya terbiasa di Biro Hukum KPK untuk menghadapi praperadilan sejumlah tersangka korupsi, kini terjun bisnis di bidang kuliner yang bukan tanpa rintangan.