Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada 83 Kasus Covid-19 di PON XX, Epidemiolog: Harusnya Jangan Ada Penonton Dulu

Kompas.com - 11/10/2021, 18:26 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman menyarankan agar gelaran olahraga seperti Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua tidak mengundang penonton di tengah pandemi. 

Selain itu, ia menyarankan agar pihak yang hadir di gelaran semacam PON tersebut tidak berinteraksi dengan dunia luar.

"Sebetulnya, harusnya protokolnya di lokasi penyelenggaraan jangan ada penonton dulu, jangan ada interaksi dulu dengan dunia luar," kata Dicky kepada Kompas.com, Senin (11/10/2021).

Baca juga: Kasus Covid-19 di PON XX Papua, Anggota DPR: Lakukan Mitigasi agar Klaster Tak Membesar

Dicky menyampaikan hal tersebut dalam merespons kasus Covid-19 di tengah penyelenggaraan PON yang bertambah. 

Menurut dia, langkah antisipasi seperti penerapan 3T (tracing, testing, treatment) terhadap mereka yang berada di lokasi penyelenggaraan harus dijalankan ketat. 

 

Selain itu, menurut dia, orang-orang yang berada di lokasi pertandingan itu sedianya dikarantina.

"Ini dianggap dalam bentuk karantina tetapi dia masih beraktivitas. Untuk mengurangi potensi, dari luar jangan masuk atau kalaupun ada penonton, itu benar-benar tidak ada kontak. Jauh," kata dia.

Dicky mengatakan, semua yang terlibat, baik atlet, ofisial, penonton, hingga pejabat yang hadir di lokasi pertandingan yang ditemukan kasus Covid-19 harus dikarantina apabila termasuk kontak erat. 

"Ini kalau luput ya kita bobol, dibawa ke masing-masing daerah di tengah testing yang terbatas, ya repot," kata Dicky.

Baca juga: Satgas Covid-19 Telusuri Info Rachel Venya Kabur dari Karantina di Wisma Atlet

Oleh karena itu, selain gencar melakukan 3T, kata dia, perlu dicari titik lemah dan lengah dari temuan kasus Covid-19 tersebut.

Menurut Dicky, mencari tahu titik lemah dan lengah tersebut sangat penting untuk mencegah hal serupa terjadi.

"Ini penting sekali mencari tahu, jangan karena sudah terjadi (ya sudah) bukan begitu. Harus dievaluasi apa titik lemah dan lengahnya," kata dia.

"Selain juga harus dicari kasus kontaknya untuk mencegah ini melebar jauh atau masuk ke komunitas yang ada di Papua karena bahaya," ucap Dicky.

Adapun kasus Covid-19 dalam penyelenggaraan PON XX di Papua semakin meningkat.

Pada 9 Oktober, terdapat 45 kasus Covid-19. Keesokan harinya, kasus meningkat menjadi 65 kasus.

Baca juga: 83 Kasus Covid-19 di PON XX, Luhut: Tidak Melonjak Signifikan

Pada Senin (11/10/2021), kasus Covid-19 di PON XX itu pun meningkat lagi menjadi 83 kasus.

Diketahui, atlet dari cabang olahraga judo dan sepatu roda menjadi yang paling banyak terpapar.

Ada pula atlet dari cabang olahraga motocross, kriket, panahan, dan beberapa cabang lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Nasional
Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Nasional
Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat 'Smart Card' Haji dari Pemerintah Saudi

Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat "Smart Card" Haji dari Pemerintah Saudi

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Nasional
Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Nasional
Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Nasional
Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri 'Triumvirat' dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri "Triumvirat" dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Nasional
Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Nasional
Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Nasional
Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Nasional
Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal 'Food Estate'

Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal "Food Estate"

Nasional
Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com