Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuasa Hukum Sebut MS Selalu Histeris dan Terguncang Tiap Jalani Pemeriksaan di RS Polri

Kompas.com - 07/10/2021, 17:41 WIB
Tatang Guritno,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kuasa hukum MS, pegawai Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat yang diduga alami perundungan dan pelecehan seksual, menyatakan kliennya selalu histeris dan terguncang tiap kali menjalani pemeriksaan di RS Polri.

“Setiap diminta menceritakan tentang kronologi peristiwa pelecehan seksual dan perundungan di KPI, korban (MS) histeris dan mengalami guncangan emosi,” terang kuasa hukum MS, Muallimin dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (6/10/2021).

Mualimin menerangkan pihaknya belum mengajukan permintaan pendampingan psikolog untuk korban dan keluarganya karena masih menunggu proses pemeriksaan oleh kepolisian selesai.

“Karena pemeriksaan psikiatri forensik di RS Polri membutuhkan maksimal 14 kali pertemuan, sedangkan MS baru menjalani 5 kali tatap muka,” jelas dia.

Diakui Mualimin saat ini tim kuasa hukum terus menemani dan menguatkan MS untuk jalani pemeriksaan.

Meski prosesnya berat untuk MS, lanjut Mualimin, tapi upaya ini harus dilakukan guna pembuktian perkara.

Baca juga: KPI Diminta Tak Hanya Serahkan Penanganan Perkara MS Secara Formal

“Karena hasilnya nanti menentukan langkah penyelidikan,” ucapnya.

Mualimin menegaskan saat ini MS sedang fokus menjalani pemeriksaan di RS Polri untuk penanganan perkara secara hukum.

Namun demikian, setelah proses ini selesai, Mualimin berharap pihak KPI dapat segera menyiapkan fasilitas pendampingan psikologis untuk MS dan keluarganya.

“Syukur-syukur KPI bersedia menanggung segala biaya yang timbul dan membebaskan MS untuk memilih psikiater atau psikolog pilihannya sendiri,” imbuh dia.

Dugaan kasus pelecehan perundungan dan pelecehan seksual di lingkungan KPI menjadi perbincangan publik pasca keterangan tertulis MS viral di media sosial.

MS mengaku mendapatkan pelecehan seksual dari 5 orang rekannya yang juga bekerja di KPI Pusat.

Saat ini perkara MS sedang ditangani Polres Metro Jakarta Pusat.

Komnas HAM juga turut mengawal perkara ini dengan memanggil sejumlah pihak baik dari kepolisian, KPI hingga psikolog agar dapat menghasilkan rekomendasi penyelesaian perkara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sadar PTUN Tak Bisa Batalkan Putusan MK, PDI-P: Tapi MPR Punya Sikap untuk Tidak Melantik Prabowo

Sadar PTUN Tak Bisa Batalkan Putusan MK, PDI-P: Tapi MPR Punya Sikap untuk Tidak Melantik Prabowo

Nasional
Surya Paloh Sungkan Minta Jatah Menteri meski Bersahabat dengan Prabowo

Surya Paloh Sungkan Minta Jatah Menteri meski Bersahabat dengan Prabowo

Nasional
Anies Respons Soal Ditawari Jadi Menteri di Kabinet Prabowo atau Tidak

Anies Respons Soal Ditawari Jadi Menteri di Kabinet Prabowo atau Tidak

Nasional
Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

Nasional
KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

Nasional
Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Nasional
Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Nasional
Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Nasional
Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Nasional
Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Nasional
Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara, Ditembak Mati

Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara, Ditembak Mati

Nasional
Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Nasional
Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Nasional
Sidang Administrasi Selesai, PTUN Minta PDI-P Perbaiki Gugatan terhadap KPU

Sidang Administrasi Selesai, PTUN Minta PDI-P Perbaiki Gugatan terhadap KPU

Nasional
Bamsoet Apresiasi Sikap Koalisi Perubahan Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Bamsoet Apresiasi Sikap Koalisi Perubahan Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com