Namun Amiruddin menyayangkan langkah pengungkapan kebenaran tragedi 1965 belum diambil pemerintah sampai saat ini.
“Sayang langkah-langkah itu belum kunjung diambil,” jelasnya.
Amiruddin menegaskan upaya pengungkapan kebenaran atas peristiwa tersebut penting untuk dilakukan agar bangsa ini tidak mengulangi kesalahan.
“Agar kita mengoreksi kekeliruan-kekeliruan di masa lalu dan tidak menjadi beban bagi masa kini dan mendatang,” imbuh dia.
Baca juga: Presiden AS Eisenhower dan Perannya dalam Huru-Hara 1965 di Indonesia
Diketahui pemerintahan Presiden Joko Widodo sempat mengadakan Simposium Tragedi 1965 sebagai jalan rekonsiliasi dan pengungkapan kebenaran.
Simposium itu diadakan pemerintah melalui Kemenkopolhukam pada 18-19 April 2016. Kala itu jabatan Menkopolhukam diduduki oleh Luhut Binsar Pandjaitan.
Namun sampai saat ini hasil simposium tersebut belum berdampak signifikan pada upaya pengungkapan dan kebenaran tragedi kemanusiaan 1965.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.