Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat Duga Merosotnya Kepercayaan Publik pada KPK "By Design"

Kompas.com - 27/09/2021, 16:02 WIB
Tatang Guritno,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti Pusat Kajian Anti Korupsi Universitas Gadjah Mada (Pukat UGM) Zaenur Rohman menilai, merosotnya tingkat kepercayaan publik terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi terjadi karena by design atau direncanakan.

Menurut dia, langkah itu dilakukan untuk melemahkan upaya pemberantasan korupsi di Indonesia.

“Sebab sejak awal pelemahan KPK dari luar hampir tidak pernah berhasil, tapi serangan dari dalam sangat efektif melemahkan dan meruntuhkan KPK,” terang Zaenur pada Kompas.com, Senin (27/9/2021).

Pelemahan dari dalam yang dimaksud Zaenur adalah dengan melakukan revisi Undang-Undang KPK yaitu UU Nomor 19 Tahun 2019.

Selain itu, lanjut Zaenur, pelemahan juga terkait dengan pemilihan pimpinan KPK yang dinilainya bermasalah.

Baca juga: Demo Memanas Lagi, Massa Mahasiswa Merangsek Dekati Gedung KPK, Polisi Buat Barikade

“Itu merupakan bentuk serangan dari dalam pada upaya pemberantasan korupsi,” ucap dia.

Senada dengan Zaenur, Direktur Pusat Studi Konstitusi (Pusako) Universitas Andalas, Feri Amsari juga menyebutkan bahwa penurunan tingkat kepercayaan itu dilakukan untuk mematikan KPK.

Ia mengungkapkan bahwa upaya alih status pegawai KPK dan persoalan etik yang dilakukan Ketua KPK Firli Bahuri dan Wakil Ketua KPK Lili Pintauli Siregar menyebabkan tingkat kepercayaan publik menurun.

“Menurut saya ini bagian terencana untuk mematikan KPK, memperlemah KPK agar kemudian kepercayaan publik betul-betul rendah pada KPK,” jelas dia.

Zaenur berpandangan bahwa pelemahan ini tidak akan menguntungkan masyarakat.

Sebab selain tindak pidana korupsi akan sulit ditanggulangi, masyarakat juga tidak percaya bahwa KPK dapat menangani perkara korupsi dengan baik.

Baca juga: Nilai Integritas KPK Dinilai Sudah Hilang, Kepercayaan Publik Jadi Merosot

“Publik tidak percaya independensi KPK, apakah perkara di KPK akan ditangani profesional dan independen,” imbuh Zaenur.

Diberitakan sebelumnya survei Indikator menunjukan tingkat kepercayaan publik pada KPK berada di posisi keempat.

Dalam survei yang melibatkan 1.200 responden itu, TNI menjadi institusi yang mendapatkan kepercayaan tertinggi dengan tingkat kepercayaan sebesar 90 persen.

Kemudian disusul oleh Presiden di posisi kedua dengan tingkat kepercayaan 82 persen.

Polri berada di posisi ketiga dengan tingkat kepercayaan publik 82 persen.

Sedangkan KPK ada diurutan keempat dengan tingkat kepercayaan publik hanya 65 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Nasional
Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal 'Food Estate'

Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal "Food Estate"

Nasional
Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com