Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketimpangan Akses Vaksin Sangat Lebar, Sekjen PBB: Dunia Bisa Sulit Keluar dari Pandemi Covid-19

Kompas.com - 22/09/2021, 08:11 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan, saat ini ketimpangan terhadap akses vaksin Covid-19 masih sangat lebar.

Hal ini dikhawatirkan berdampak kepada sulitnya dunia bisa pulih dari pandemi Covid-19.

Informasi itu disampainan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi dalam keterangan pers secara virtual pada Rabu (22/9/2021) pagi.

"Hari ini dalam pembukaan High Level Segmen Sidang Majelis Umum PBB ke-76 di awal pidatonya Sekjen PBB mengangkat ketimpangan akses terhadap vaksin yang masih sangat lebar. Hal ini tentunya akan berdampak pada sulitnya dunia dapat pulih keluar dari pandemi," ujar Retno.

Dia melanjutkan, Sekjen PBB juga menyampaikan pentingnya dunia berkolaborasi untuk memenuhi harapan masyarakat internasional.

Baca juga: Jokowi Akan Sampaikan Pidato di Sidang Ke-76 Majelis Umum PBB

Salah satu bentuk kolaborasi adalah melalui mekanisme multilateral yang harus bisa menjembatani adanya enam kesenjangan yang terjadi di dunia saat ini.

Keenam kesenjangan yang dimaksud yakni peace divide, climate divide, rich and poor divide, gender divide, digital divide, dan generation divide.

Retno juga menyampaikan pernyataan Presiden Sidang Majelis Umum PBB ke-76 Abdulla Shahid tentang isu kesenjangan vaksin Covid-19 yang akan diusung selama kepemimpinannya.

"Presiden Sidang Majelis Umum PBB menyampaikan beberapa prioritas yang akan diusung selama kepemimpinannya, yaitu pandemi Covid-19 terutama isu mengenai gap vaksin, climate change, gender, youth dan reformasi PBB," jelas Retno.

Selain itu, isu kesenjangan akses vaksin juga dibawa oleh Indonesia pada sidang majelis umum kali ini

Retno menegaskan, isu ini memang sudah menjadi prinsip Indonesia untuk terus diperjuangkan dari sejak awal pandemi.

Baca juga: Sidang Umum PBB Ke-76: Fokus Melawan Perubahan Iklim dan Pandemi Covid-19

"Selain itu saya juga terus mendorong dan menyampaikan isu ini karena memiliki tanggung jawab tambahan, yaitu sebagai salah satu Co-Chairs COVAX Advance Market Commitment (AMC) Engagement Group. Jadi saya akan terus menyuarakan isu kesetaraan vaksin bagi semua negara," tambah Retno.

Agenda Sidang Majelis Umum PBB ke-76 pada tahun ini dilakukan secara hybrid, di mana tahun lalu dilakukan virtual penuh karena pandemi.

Adapun tema Sidang Majelis Umum PBB tahun ini adalah “Building resilience through hope - to recover from COVID19, rebuild sustainably, respond to the needs of the planet, respect the rights of the people, and revitalize the United Nations”.

"Tema ini tentunya menggambarkan tantangan yang masih dihadapi dunia saat ini, dari Covid-19 hingga perubahan iklim, dari kemiskinan yang semakin dalam akibat pandemi hingga masih terjadinya konflik di berbagai belahan dunia," jelas Retno.

Baca juga: Video Pidato BTS dalam Sidang Umum PBB Ditonton 6 Juta Kali

Sebanyak 195 negara dijadwalkan berpartisipasi dalam High Level Week Sidang Majelis Umum PBB Ke-76.

Di mana 107 negara di antaranya berpartisipasi pada tingkat kepala negara, baik yang hadir maupun yang menyampaikan statement secara virtual.

"Dari ASEAN, hampir semua pemimpin menyampaikan statement secara virtual, kecuali Presiden Vietnam," tambah Retno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Nasional
Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com