Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/08/2021, 12:14 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mengatakan bahwa partainya tidak berpikir bergabung dengan koalisi partai pendukung pemerintah setelah diundang Presiden Joko Widodo ke Istana Negara, Rabu (25/8/2021).

Dalam pertemuan itu hadir para ketua umum dan sekretaris jenderal partai politik pendukung pemerintah. 

Ia hanya mengaku PAN merasa terhormat ketika menerima undangan yang disampaikan pihak Jokowi.

"PAN diajak rapat koalisi dengan partai koalisi pemerintah, tentu itu satu kehormatan bagi kami. Diajak diminta menyampaikan pikiran-pikiran," kata Zulkifli dalam pembukaan rapat kerja nasional (Rakernas) II PAN yang dipantau virtual, Selasa (31/8/2021).

Baca juga: Waketum PAN Sebut Belum Ada Ajakan dari Jokowi untuk Masuk Koalisi Pemerintah

Pria yang akrab disapa Zulhas itu bercerita, dirinya tidak sempat mengutarakan banyak hal dalam pertemuan tersebut.

Menurut dia, ini karena PAN baru pertama kali ikut pertemuan antara Presiden Jokowi dan petinggi partai koalisi.

Padahal, kata Zulhas, isi pikiran yang ingin disampaikan sangat banyak. Namun, tak semua isi pikiran itu disampaikan Zulhas.

"Tapi karena saya baru pertama kali kemarin diundang, jadi ya saya bicaranya enggak banyak. Walaupun di kepala saya banyak sekali yang ingin disampaikan. Jadi ya karena baru pertama, ramai-ramai, begitu," aku Zulhas.

Lebih lanjut, ia juga mengaku baru tahu bahwa PAN diundang Istana bersama dengan petinggi partai koalisi, malam sebelum pertemuan berlangsung.

Enam hari sebelumnya, aku Zulhas, pihak Istana melalui Sekretaris Kabinet Pramono Anung menghubungi PAN terkait pertemuan dengan Presiden Jokowi.

"Saya enggak tahu kalau pertemuan itu ternyata pertemuan besar. Saya baru tahu malam sebelum pertemuan. Saya baru mau tidur, Eddy Soeparno Sekjen PAN telepon, 'Ketum, ini kita diundang, ketum-ketum partai koalisi dan sekjen hadir'. Oh iya, ya oke," cerita Zulhas.

Zulhas pun menceritakan isi pertemuan antara PAN, Presiden Jokowi dan petinggi partai koalisi pada Rabu sore tersebut.

Berdasarkan penjelasan Zulhas, pertemuan itu memang dipimpin oleh Presiden Jokowi dengan agenda pembahasan seputar penanganan pandemi Covid-19 hingga hubungan antara pusat dan daerah.

Hingga akhir pidatonya, Zulhas tak membeberkan apa sikap PAN usai diundang oleh Jokowi apakah akan bergabung dengan partai koalisi atau tidak.

Ia hanya menjawab dengan membandingkan kondisi politik di Indonesia berbeda dengan Amerika Serikat.

"Kita ditanya oleh wartawan apakah koalisi atau tidak koalisi? Karena, kita ini berbeda dengan negara lain. Kalau Amerika, ada yang pemerintah ada yang oposisi, iya. Lah kita ini bagaimana multipartai? Di pusat enggak bersama, di provinsi bareng. Ada yang dengan PDI-P, ada yang dengan Golkar, PKS, macem-macem, campur," ucap Zulhas.

Isu bergabungnya PAN ke dalam koalisi pendukung Jokowi muncul setelah Zulkifli dan Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno menghadiri pertemuan antara Jokowi dan partai pendukung pada Rabu (25/8/2021).

Baca juga: Soal Penanganan Pandemi, Ketum PAN: Kita Tak Boleh Terpecah Belah dan Sibuk Nyinyir

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Nasdem Johnny G Plate menyebut PAN sebagai sahabat baru koalisi parpol pendukung pemerintah.

Hal itu ia sampaikan saat memberikan keterangan pers seusai pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan pimpinan parpol koalisi di Istana Negara.

"Dan yang ketujuh, sahabat baru koalisi, Ketua Umum PAN Bapak Zulkifli Hasan didampingi oleh Sekjen PAN Bapak Eddy Soeparno," kata Johnny, dalam konferensi pers, Rabu (25/8/2021).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Prabowo Terima Kunjungan Kehormatan Menhan Qatar, Hadiahi Senapan Serbu Pindad

Prabowo Terima Kunjungan Kehormatan Menhan Qatar, Hadiahi Senapan Serbu Pindad

Nasional
Bantah Kabar Retaknya Hubungan Jokowi dan Megawati, Sekjen PDI-P: Sangat Baik, Bagai Ibu dan Anak

Bantah Kabar Retaknya Hubungan Jokowi dan Megawati, Sekjen PDI-P: Sangat Baik, Bagai Ibu dan Anak

Nasional
Survei Indikator: Erick Thohir Ungguli Bursa Cawapres setelah Timnas Indonesia Juara SEA Games

Survei Indikator: Erick Thohir Ungguli Bursa Cawapres setelah Timnas Indonesia Juara SEA Games

Nasional
Survei Indikator: Elektabilitas Anies Turun Sejak Juli 2022

Survei Indikator: Elektabilitas Anies Turun Sejak Juli 2022

Nasional
Kemenag Ingatkan Garuda Jemaah Haji Terlambat Berangkat Bisa Ganggu Tahapan Ibadah

Kemenag Ingatkan Garuda Jemaah Haji Terlambat Berangkat Bisa Ganggu Tahapan Ibadah

Nasional
Kemenag Minta Garuda Indonesia Taati Jadwal Penerbangan Jemaah Haji

Kemenag Minta Garuda Indonesia Taati Jadwal Penerbangan Jemaah Haji

Nasional
Hasil Rakernas Golkar: Airlangga Hartarto Tentukan Capres, Cawapres, dan Koalisi

Hasil Rakernas Golkar: Airlangga Hartarto Tentukan Capres, Cawapres, dan Koalisi

Nasional
Presiden Ucapkan Selamat Hari Waisak, Unggah Karikatur Biksu Thudong yang Disambut Ramah Warga

Presiden Ucapkan Selamat Hari Waisak, Unggah Karikatur Biksu Thudong yang Disambut Ramah Warga

Nasional
Ridwan Kamil Tunggu Arahan Golkar untuk Maju Pilgub DKI Jakarta

Ridwan Kamil Tunggu Arahan Golkar untuk Maju Pilgub DKI Jakarta

Nasional
Sekjen PDI-P Akui Erick Thohir Diusulkan PAN Jadi Cawapres Ganjar

Sekjen PDI-P Akui Erick Thohir Diusulkan PAN Jadi Cawapres Ganjar

Nasional
Sekjen PDI-P Klaim Komunikasi dengan Golkar Makin Intens

Sekjen PDI-P Klaim Komunikasi dengan Golkar Makin Intens

Nasional
Mochtar Pabottingi Meninggal Dunia, JK: Kita Semua Merasa Kehilangan

Mochtar Pabottingi Meninggal Dunia, JK: Kita Semua Merasa Kehilangan

Nasional
Nano Strategi, Cara Ganjar Bidik Suara Gen-Z di Pilpres 2024

Nano Strategi, Cara Ganjar Bidik Suara Gen-Z di Pilpres 2024

Nasional
Densus 88 Tangkap 3 Terduga Teroris di Banyuwangi, Tulungagung, dan Bima

Densus 88 Tangkap 3 Terduga Teroris di Banyuwangi, Tulungagung, dan Bima

Nasional
Ganjar: Bu Mega dan Pak Jokowi Bawa Pemikiran Politik Bung Karno

Ganjar: Bu Mega dan Pak Jokowi Bawa Pemikiran Politik Bung Karno

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com