Salin Artikel

Kata Zulkifli Hasan Setelah PAN Diundang Jokowi untuk Rapat di Istana

Dalam pertemuan itu hadir para ketua umum dan sekretaris jenderal partai politik pendukung pemerintah. 

Ia hanya mengaku PAN merasa terhormat ketika menerima undangan yang disampaikan pihak Jokowi.

"PAN diajak rapat koalisi dengan partai koalisi pemerintah, tentu itu satu kehormatan bagi kami. Diajak diminta menyampaikan pikiran-pikiran," kata Zulkifli dalam pembukaan rapat kerja nasional (Rakernas) II PAN yang dipantau virtual, Selasa (31/8/2021).

Pria yang akrab disapa Zulhas itu bercerita, dirinya tidak sempat mengutarakan banyak hal dalam pertemuan tersebut.

Menurut dia, ini karena PAN baru pertama kali ikut pertemuan antara Presiden Jokowi dan petinggi partai koalisi.

Padahal, kata Zulhas, isi pikiran yang ingin disampaikan sangat banyak. Namun, tak semua isi pikiran itu disampaikan Zulhas.

"Tapi karena saya baru pertama kali kemarin diundang, jadi ya saya bicaranya enggak banyak. Walaupun di kepala saya banyak sekali yang ingin disampaikan. Jadi ya karena baru pertama, ramai-ramai, begitu," aku Zulhas.

Lebih lanjut, ia juga mengaku baru tahu bahwa PAN diundang Istana bersama dengan petinggi partai koalisi, malam sebelum pertemuan berlangsung.

Enam hari sebelumnya, aku Zulhas, pihak Istana melalui Sekretaris Kabinet Pramono Anung menghubungi PAN terkait pertemuan dengan Presiden Jokowi.

"Saya enggak tahu kalau pertemuan itu ternyata pertemuan besar. Saya baru tahu malam sebelum pertemuan. Saya baru mau tidur, Eddy Soeparno Sekjen PAN telepon, 'Ketum, ini kita diundang, ketum-ketum partai koalisi dan sekjen hadir'. Oh iya, ya oke," cerita Zulhas.

Zulhas pun menceritakan isi pertemuan antara PAN, Presiden Jokowi dan petinggi partai koalisi pada Rabu sore tersebut.

Berdasarkan penjelasan Zulhas, pertemuan itu memang dipimpin oleh Presiden Jokowi dengan agenda pembahasan seputar penanganan pandemi Covid-19 hingga hubungan antara pusat dan daerah.

Hingga akhir pidatonya, Zulhas tak membeberkan apa sikap PAN usai diundang oleh Jokowi apakah akan bergabung dengan partai koalisi atau tidak.

Ia hanya menjawab dengan membandingkan kondisi politik di Indonesia berbeda dengan Amerika Serikat.

"Kita ditanya oleh wartawan apakah koalisi atau tidak koalisi? Karena, kita ini berbeda dengan negara lain. Kalau Amerika, ada yang pemerintah ada yang oposisi, iya. Lah kita ini bagaimana multipartai? Di pusat enggak bersama, di provinsi bareng. Ada yang dengan PDI-P, ada yang dengan Golkar, PKS, macem-macem, campur," ucap Zulhas.

Isu bergabungnya PAN ke dalam koalisi pendukung Jokowi muncul setelah Zulkifli dan Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno menghadiri pertemuan antara Jokowi dan partai pendukung pada Rabu (25/8/2021).

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Nasdem Johnny G Plate menyebut PAN sebagai sahabat baru koalisi parpol pendukung pemerintah.

Hal itu ia sampaikan saat memberikan keterangan pers seusai pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan pimpinan parpol koalisi di Istana Negara.

"Dan yang ketujuh, sahabat baru koalisi, Ketua Umum PAN Bapak Zulkifli Hasan didampingi oleh Sekjen PAN Bapak Eddy Soeparno," kata Johnny, dalam konferensi pers, Rabu (25/8/2021).

https://nasional.kompas.com/read/2021/08/31/12144761/kata-zulkifli-hasan-setelah-pan-diundang-jokowi-untuk-rapat-di-istana

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Menteri Terseret Kasus Korupsi, Hasto Kristiyanto: PDI-P Evaluasi Ke Dalam

Menteri Terseret Kasus Korupsi, Hasto Kristiyanto: PDI-P Evaluasi Ke Dalam

Nasional
PDI-P Punya Program Beasiswa 'Megawati Fellowship', Akan Diluncurkan di Rakernas

PDI-P Punya Program Beasiswa "Megawati Fellowship", Akan Diluncurkan di Rakernas

Nasional
Beri Arahan di Depan Kader PDI-P, Megawati Sebut Politik Itu Dimulai dari Keluarga

Beri Arahan di Depan Kader PDI-P, Megawati Sebut Politik Itu Dimulai dari Keluarga

Nasional
Anies Sebut Negara hingga 'Pelaku Besar' Jadi Penyebab Masalah Lingkungan

Anies Sebut Negara hingga "Pelaku Besar" Jadi Penyebab Masalah Lingkungan

Nasional
Respons KPU Soal Putusan MA Terkait Syarat Eks Terpidana Korupsi Nyaleg

Respons KPU Soal Putusan MA Terkait Syarat Eks Terpidana Korupsi Nyaleg

Nasional
Uji Materi Syarat Eks Terpidana Korupsi Nyaleg Dikabulkan, ICW Sebut Penyelenggara Pemilu Bobrok

Uji Materi Syarat Eks Terpidana Korupsi Nyaleg Dikabulkan, ICW Sebut Penyelenggara Pemilu Bobrok

Nasional
Kawal Judicial Review UU Cipta Kerja, Partai Buruh Akan Gelar Unjuk Rasa

Kawal Judicial Review UU Cipta Kerja, Partai Buruh Akan Gelar Unjuk Rasa

Nasional
Dilirik Jadi Cawapres Prabowo, Gibran Sudah Dialog dengan Internal

Dilirik Jadi Cawapres Prabowo, Gibran Sudah Dialog dengan Internal

Nasional
Nama Bakal Cawapres Ganjar Makin Mengerucut, Sekjen PDI-P: Megawati Hampir Setiap Malam Mohon Petunjuk Tuhan

Nama Bakal Cawapres Ganjar Makin Mengerucut, Sekjen PDI-P: Megawati Hampir Setiap Malam Mohon Petunjuk Tuhan

Nasional
Buka Pintu PSI Gabung Koalisi, Puan: Yuk, Mas Kaesang Ketemu Mbak Puan Dulu

Buka Pintu PSI Gabung Koalisi, Puan: Yuk, Mas Kaesang Ketemu Mbak Puan Dulu

Nasional
Megawati Tunjuk Wasekjen PDI-P Arif Wibowo Jadi Kepala Badan Saksi Pemenangan Pemilu

Megawati Tunjuk Wasekjen PDI-P Arif Wibowo Jadi Kepala Badan Saksi Pemenangan Pemilu

Nasional
Gerindra Harap PSI Gabung Koalisi Indonesia Maju Dukung Prabowo Subianto

Gerindra Harap PSI Gabung Koalisi Indonesia Maju Dukung Prabowo Subianto

Nasional
Sindir Pemerintah Biarkan Pembungkaman Kritik, Anies: Jangan Bilang 'Oh Itu Relawan Saya'

Sindir Pemerintah Biarkan Pembungkaman Kritik, Anies: Jangan Bilang "Oh Itu Relawan Saya"

Nasional
Jaksa Agung Ingatkan Jajarannya Tak Boleh Alergi Kritik dan Saran

Jaksa Agung Ingatkan Jajarannya Tak Boleh Alergi Kritik dan Saran

Nasional
Megawati: Pemilu adalah Pergerakan Turun ke Bawah, Menyatu dengan Rakyat

Megawati: Pemilu adalah Pergerakan Turun ke Bawah, Menyatu dengan Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke