Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ma'ruf Amin: Beban Pelayanan Rumah Sakit Meningkat akibat Pandemi Covid-19

Kompas.com - 21/08/2021, 10:40 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Republik Indonesia Ma'ruf Amin mengatakan, pandemi Covid-19 berdampak besar terhadap rumah sakit (RS) dan fasilitas pelayanan kesehatan di Tanah Air.

Ma'ruf menyampaikan, beban pelayanan di rumah sakit meningkat pada masa pandemi.

"Saat ini rumah sakit menghadapi beban pelayanan kesehatan yang meningkat akibat peningkatan kasus konfirmasi Covid-19," kata Ma'ruf dalam acara Seminar Ilmiah dalam Muktamar ke-V MUKISI yang disiarkan virtual, Sabtu (21/8/2021).

Menurut Ma'ruf, pandemi menyebabkan peningkatan bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit.

Baca juga: Karawang Membaik, 94,86 Persen Pasien Covid-19 Sembuh, BOR Tinggal 11,47 Persen

Selain itu, pandemi membuat para tenaga kesehatan serta staf di rumah sakit rentan tertular Covid-19.

"Juga risiko penularan pada tenaga kesehatan dan staf rumah sakit, pasien terutama lanjut usia yang komorbid," kata dia.

Wapres menyampaikan, pelayanan rumah sakit yang bermutu diharapkan dapat mengurangi angka kesakitan dan kematian.

Ia pun menilai, situasi saat ini membuat sejumlah rumah sakit harus bekerja secara cepat, tepat, serta tetap menjaga mutu pelayanan dengan mengoptimalkan seluruh sumber daya yang dimiliki.

"Dan beban kinerja manajemen rumah sakit yang dihadapkan pada tuntutan pelayanan yang serba cepat dan darurat, selain adanya risiko komplain dan tuntutan hukum terhadap rumah sakit," ujar dia.

Baca juga: BOR Rumah Sakit di Jabar Turun Drastis, Terendah sejak PPKM

Meskipun kini beban pelayanan di rumah sakit meningkat, Ma'ruf berharap semua rumah sakit bisa terus mempertahankan mutu pelayanannya.

Selain itu, ia berharap setiap rumah sakit dapat terus memastikan kondisi kesehatan para pekerjanya.

"Sebagai garda terdepan pelayanan kesehatan dalam masa pandemi," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Nasional
Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Nasional
Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Nasional
Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Nasional
Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Nasional
Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Nasional
Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

Nasional
Lapor Hasil Rakornas PAN ke Presiden, Zulhas: Pak Jokowi Owner

Lapor Hasil Rakornas PAN ke Presiden, Zulhas: Pak Jokowi Owner

Nasional
Budiman Sudjatmiko Pastikan Tak Ada “Deadlock” Pertemuan Prabowo dan Megawati

Budiman Sudjatmiko Pastikan Tak Ada “Deadlock” Pertemuan Prabowo dan Megawati

Nasional
Kode PAN soal Jatah Menteri ke Prabowo, Pengamat: Sangat Mungkin Dapat Lebih

Kode PAN soal Jatah Menteri ke Prabowo, Pengamat: Sangat Mungkin Dapat Lebih

Nasional
Pengamat Usul Anggota BPK Diseleksi Panitia Independen Agar Tak Dimanfaatkan Parpol

Pengamat Usul Anggota BPK Diseleksi Panitia Independen Agar Tak Dimanfaatkan Parpol

Nasional
KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

Nasional
Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Nasional
Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

Nasional
Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com