Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkes dan DPR Sepakat Produksi Oksigen Diprioritaskan untuk Rumah Sakit

Kompas.com - 06/08/2021, 14:51 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sepakat akan mengupayakan agar produksi oksigen lebih banyak dialihkan untuk kebutuhan rumah sakit.

Menurut Ketua Satgas Covid-19 DPR sekaligus Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad, salah satu upaya mewujudkan hal itu adalah dengan meninjau produksi gas oksigen di PT. Samator Gas Industri, Pulo Gadung, Jakarta Timur, Jumat (6/8/2021)

"Tinjauan dilakukan ke produsen utama oksigen untuk memastikan produksi oksigen untuk kebutuhan pasien Covid-19 dapat terpenuhi," kata Dasco dalam keterangannya, Jumat.

Baca juga: Kronologi Pasien Demam lalu Meninggal di Mobil, Ditolak 3 RS karena Penuh, Saturasi Oksigen 78 Persen

Dasco mengatakan, setelah melakukan kunjungan ke Bea Cukai beberapa waktu lalu, ditemukan banyak pihak swasta yang melakukan pemalsuan.

Menurutnya, pasokan oksigen ke daerah dianggap masih kurang. Hal ini yang mendasari agar produksi oksigen lebih banyak dialihkan untuk kebutuhan rumah sakit, dengan mengurangi produksi oksigen untuk industri.

"Ternyata, kebutuhan gas baik di Jakarta maupun di daerah-daerah masih kurang. Oleh karena itu, produsen utama yang ada di sini kami coba lakukan peninjauan," jelasnya.

Saat meninjau, Dasco didampingi oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Menurut Budi, kebutuhan oksigen memang melonjak dalam beberapa waktu terakhir.

Ia menilai, perbedaan kebutuhan oksigen pada saat ini dibandingkan sebelum Lebaran terbilang bertambah sangat signifikan.

"Sebelum Lebaran kebutuhannya 400 ton per hari, sekarang naik jadi 2.200 ton per hari. Jadi gap-nya tinggi sekali," kata Budi.

Menurut dia, akar masalah dari hal tersebut adalah oksigen produksi yang tidak hanya digunakan untuk kebutuhan medis.

Namun, produksi oksigen juga sebagian besar digunakan bagi peruntukkan industri.

Baca juga: 80 Ton Oksigen Bantuan Singapura Dikirim dari Jakarta ke Surabaya

Oleh karena itu, pemerintah dan DPR mengimbau agar produksi oksigen untuk industri dikurangi dan dialihkan ke rumah sakit guna kebutuhan pasien Covid-19.

"Samator adalah produsen terbesar untuk di rumah sakit, tapi buat industri lainnya itu yang kami minta bantuan sama Pak Menteri Perindustrian untuk dibantu agar digeser ke rumah sakit," ungkap Budi.

Di samping kebutuhan oksigen perlu ditanggulangi, tambah Budi, edukasi protokol kesehatan ke masyarakat juga harus terus digencarkan demi menekan laju kasus Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com