Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jaksa Ungkap Dugaan Penerimaan Keuntungan Tiap Terdakwa Kasus Asabri

Kompas.com - 17/08/2021, 06:49 WIB
Tatang Guritno,
Bayu Galih

Tim Redaksi

Sumber Antara

Ketiga, Direktur Investasi dan Keuangan PT Asabri periode 2012 hingga Juni 2014 Bachtiar Effendi. Jaksa menduga Bachtiar menerima keuntungan sebesar Rp 453,78 juta. Uang itu diberikan dalam 3 tahap melalui Sutedy Alwan Alwis.

Keempat, Direktur Investasi dan Keuangan PT Asabri periode Juli 2014 sampai Agustus 2019, Hari Setianto.

Dalam dakwaannya jaksa menyebut Hari menerima uang Rp 873,8 juta sejak 10 Januari 2017 sampai 27 April 2018.

Kelima, Kepala Divisi Investasi PT Asabri periode 1 Juli 2012 hingga 29 Desember 2016, Ilham Wardhana Siregar. Ilham disebut jaksa menerima keuntungan sebesar Rp 241,6 miliar dalam 9 tahap pemberian.

Baca juga: Tersangka Korupsi Asabri Ilham Wardhana Siregar Meninggal

Uang itu didapat Ilham dari PT Tricore Kapital Sarana, PT Dana Lingkar Kapital, PT Millenium Danatama Sekuritas, PT Pararel Sahamfan Bersaudara, PT Ciptadana Aset Manajemen, serta PT Principal Aset Manajemen.

Namun, saat ini Ilham diketahui sudah meninggal dunia.

Keenam, Dirut PT Eureka Prima Jakarta Tbk (LCGP) Lukman Purnomosidi dan seseorang bernama Danny Boestami.

Jaksa mengungkapkan keduanya diduga menerima uang Rp 1,3 triliun dari penjualan saham PT LCGP, medium term note Prima Jaringan dan reksa dana Syariah Penyertaan Terbatas Asia Raya Property Syariah.

Baca juga: Kasus Korupsi Asabri, Kejagung Periksa 3 Staf Benny Tjokro sebagai Saksi

Ketujuh, dana investasi PT Asabri dari terdakwa, Presiden Komisaris PT Trada Alam Minera Heru Hidayat, yang belum dikembalikan sejak 31 Desember 2019 sebesar Rp 12,4 triliun.

Kedelapan, Dirut PT Hanson International Tbk, Benny Tjokrosaputro. Jaksa menduga Benny Tjokro menerima uang sebesar Rp 5,9 triliun.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com