JAKARTA,KOMPAS.com – Infeksi virus corona hingga kini masih terus terjadi. Berdasarkan data terbaru pemerintah, Sabtu (31/7/2021) kemarin, ada penambahan 27.284 kasus Covid-19 harian di Indonesia.
Dengan penambahan itu, total ada 3.409.658 kasus Covid-19 di Indonesia sejak pertama kali kasus pertama diumumkan pada 2 Maret 2020.
Sementara itu, pasien sembuh juga terus bertambah. Berdasarkan data yang diterima wartawan, sebanyak 39.372 orang dinyatakan sembuh dalam 24 jam terakhir.
Baca juga: Airlangga: Pelacakan Covid-19 Sistem Digital Segera Diberlakukan
Maka secara kumulatif tercatat 2.770.092 orang dinyatakan sembuh dari virus tersebut.
Namun kabar duka masih juga melanda. Pada periode 30-31 Juli, sebanyak 1.808 pasien meninggal akibat Covid-19.
Maka hingga kini pasien meninggal akibat Covid-19 di Indonesia mencapai 94.119 orang.
Data lain, hingga saat ini masih ada 545.447 kasus aktif Covid-19 atau pasien yang masih dirawat atau menjalani isolasi mandiri.
Selain itu terdapat 278.618 orang berstatus suspek.
Hasil itu ditemukan pemerintah setelah memeriksa 241.761 spesimen dari 150.222 orang yang diperiksa per hari.
Sementara positivity rate sebesar 24,82 persen.
Namun jika penghitungan positivity rate hanya dari proses testing yang melalui metode swab PCR dan TCM, maka presentasenya mencapai 52,15 persen.
Kasus kematian akibat Covid-19 di Indonesia masih belum menunjukan penurunan signifikan.
Dalam catatan Kompas.com, sejak Selasa (27/7/2021), jumlah angka kematian selalu berada di atas 1.500 kasus per hari.
Baca juga: Menkes Akui Testing dan Tracing di Indonesia Lebih Rendah dari Negara Lain
Pada Selasa, kasus kematian akibat Covid-19 berada di jumlah tertinggi selama pandemi terjadi, yakni mencapai 2.069 orang.
Berlanjut Rabu (28/7/2021), terjadi 1.824 kasus kematian, dan Kamis (29/7/2021) sebanyak 1.893 pasien meninggal.
Pada Jumat (30/7/2021), ada 1.759 pasien meninggal, dan Sabtu kemarin, sebanyak 1.808 pasien meninggal dunia.
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, Kamis, meminta agar Pemerintah Daerah (Pemda) untuk melakukan pengawasan pada fasilitas kesehatan.
Pengawasan itu, lanjut Wiku, untuk memastikan ketersediaan oksigen, obat-obatan, tenaga kesehatan, hingga kapasitas tempat tidur.
Baca juga: Airlangga Ingatkan Perlunya Indonesia Produksi Vaksin Covid-19 secara Mandiri
Wiku berpendapat, upaya ini mesti dilakukan untuk menekan laju penambahan jumlah pasien yang meninggal.
Di sisi lain, Wiku juga menghimbau agar masyarakat dengan gejala sedang sampai berat tidak melaksanakan isoman sendiri.
"Manfaatkanlah tempat isolasi terpusat yang tersedia oleh pemerintah di wilayah Anda. Perawatan di tempat isolasi terpusat dipantau langsung tenaga kesehatan, baik tanda vitalnya, pola gejala, pola makan, dan obat-obatan," jelas Wiku.
"Sehingga apabila terjadi perburukan, bisa langsung ditangani," imbuh dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.