Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Kematian Akibat Covid-19 Tinggi, IDI Soroti Kapasitas Ruang ICU Hingga Capaian Vaksinasi

Kompas.com - 28/07/2021, 13:35 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Slamet Budiarto menyoroti, empat hal yang belum maksimal dilakukan Kementerian Kesehatan guna menekan angka kematian akibat Covid-19

Keempat hal itu adalah kapasitas ruang ICU, distribusi obat dan alat kesehatan, kurangnya tenaga kesehatan, serta capaian vaksinasi Covid-19.

"Upaya kuratif ini fungsinya untuk mencegah orang meninggal syaratnya adalah satu SDM, logistik seperti obat-obatan, alat kesehatan dan oksigen, kemudian jumlah bed," kata Slamet kepada Kompas.com, Rabu (28/7/2021).

"Obat hilang, SDM kurang, pembiayaan (klaim) RS enggak lancar, ventilator masih kurang, oksigen juga tipis, ICU masih full, sehingga ini menyebabkan kematian," sambungnya.

Baca juga: Pasien di RS Wisma Atlet Terus Berkurang, tapi Angka Kematian Masih Tinggi

Pada Selasa (27/7/2021) kemarin, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mencatat sebanyak 2.069 pasien Covid-19 meninggal dunia dalam 24 jam. Jumlah tersebut merupakan penambahan kasus kematian tertinggi sepanjang pandemi melanda Tanah Air.

Slamet menuturkan, saat ini capaian target vaksinasi masih sangat rendah. Bahkan, distribusi vaksin ke sejumlah wilayah tidak dilakukan melalui sistem satu pintu. 

Padahal, vaksinasi diyakini efektif mencegah kasus kematian akibat penyakit yang timbul dari virus corona itu.

"Setelah vaksinnya ada, distribusinya sebaiknya bukan ke lembaga lain, tapi ke dinas kesehatan, Dinkes provinsi dan kabupaten/kota, Puskesmas, praktek dokter dan praktek bidan yang tahu itu," ujarnya.

Lebih lanjut, Slamet mengatakan, pemerintah belum melakukan pemantauan yang ketat pada pasien Covid-19 yang sedang isolasi mandiri.

Baca juga: Kematian Pasien Covid-19 Capai 2.069 dalam Sehari, Satgas Ungkap Penyebabnya

Padahal, seharusnya setiap kelurahan dan desa memiliki tempat praktek dokter atau bidan yang dapat memantau pasien yang melaksanakan isolasi mandiri.

"Yang terakhir,tidak menyediakan isolasi mandiri dengan pantauan yang ketat, ribuan yang meninggal saat isoman dibiarkan meninggal. Jadi kesalahan strategi Menkes tidak menggunakan resources kesehatan yang sudah ada," ucap Slamet.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com