JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi IX DPR Charles Honoris menyatakan, penurunan jumlah pemeriksaan spesimen Covid-19 (testing) dan pelacakan (tracing) semestinya tidak boleh terjadi.
Apalagi pemerintah berencana melonggarkan PPKM Level 4 pada 26 Juli 2021.
Dia mengingatkan, kesalahan data akan membuat segala upaya dan pengorbanan selama ini akan sia-sia.
"Kesalahan data dalam rencana pelonggaran PPKM Level 4 tidak boleh terjadi, agar gotong-royong seluruh elemen bangsa dalam penanggulangan Covid-19 selama ini tidak menjadi sia-sia," katanya dalam keterangan tertulis, Kamis (22/7/2021).
Baca juga: LaporCovid-19: Percuma Angka Kasus Covid-19 Turun kalau Jumlah Testing Merosot
Charles meminta pemerintah untuk meningkatkan jumlah testing. Kondisi darurat seperti ini, katanya, sudah seharusnya meningkatkan jumlah testing, bukan malah menurunkannya.
Dengan jumlah testing dan tracing yang tinggi, ia berharap data angka penularan dapat mendekati kondisi sebenarnya sehingga pemerintah dapat mengambil keputusan yang tepat pada akhir masa PPKM Level 4 nanti.
"Jumlah testing dan tracing justru harus ditingkatkan berkali-kali lipat, bila perlu hingga 1 juta testing per hari," tegasnya.
"Penurunan jumlah testing dan tracing ini seharusnya tidak boleh terjadi dengan alasan apapun," tutup Charles.
Di samping itu, Charles juga mengingatkan pemerintah untuk memperbanyak sarana dan prasarana isolasi mandiri sebagai upaya penanganan pasien Covid-19.
"Jadi kalaupun pelonggaran PPKM Level 4 dilakukan, asal jumlah tesnya banyak dan terlacak, maka pasien Covid-19 bisa segera diisolasi untuk mencegah penularan," ujar Charles.
Baca juga: Anggota DPR: Pemerintah Jangan Hanya Gonta-ganti Istilah, Testing Kita Turun Drastis
Diketahui, pemerintah mewacanakan pelonggaran aktivitas sosial dan ekonomi pada 26 Juli 2021 mendatang apabila kasus penularan Covid-19 menurun.
Dalam beberapa hari terakhir, kasus penularan Covid-19 memang menurun, tetapi hal itu diikuti oleh turunnya jumlah spesimen Covid-19 yang diperiksa setiap harinya.
Ahli Epidemiologi dari Griffith University Australia Dicky Budiman mengatakan, penurunan kasus jelas disebabkan jumlah pemeriksaan spesimen menurun.
"Kita belum melewati puncak pandemi, penurunan kasus itu di tengah penurunan jumlah testing dan positvity rate yang meningkat. Jadi tidak mencerminkan adanya penurunan sebetulnya," kata Dicky saat dikonfirmasi, Senin (19/7/2021).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.