JAKARTA, KOMPAS.com - Ikatan Dokter Anak Indonesia atau IDAI membuat panduan isolasi mandiri bagi anak yang mengalami Covid-19. Dalam panduan itu disebutkan bahwa isolasi mandiri untuk anak diperbolehkan apabila memenuhi beberapa syarat.
Di antaranya adalah anak tidak mengalami gejala atau asimptomatik. Atau hanya mengalami gejala ringan seperti batuk, pilek, demam, diare, muntah, dan ruam-ruam.
Isolasi mandiri juga diperbolehkan bila anak masih terlihat aktif, bisa makan dan minum serta lingkungan rumah atau kamar memiliki ventilasi yang baik.
Baca juga: Ini 9 Tanda Bahaya Saat Anak Positif Covid-19, Salah Satunya Banyak Tidur
Segera bawa anak ke rumah sakit bila anak menujukkan gejala seperti banyak tidur, napas cepat, ada cekungan di dada, dan hidung kembang kempis.
Kemudian saturasi oksigen anak di bawah 95 persen, mata merah, ruam, leher bengkak, demam lebih dari tujuh hari, tidak bisa makan dan minum, mata cekung, jarang buang air kecil dan terjadi penuruan kesadaran.
IDAI mengatakan bahwa orang tua tetap dapat mengasuh anak yang positif Covid-19. Namun, hanya disarankan bagi orang tua atau pengasuh yang berisiko rendah terhadap gejala Covid-19.
Jika ada anggota keluarga yang positif, maka dapat diisolasi bersama. Bila orang tua dan anak berbeda status Covid-19, disarankan berikan jarak tidur dua meter atau di kasur terpisah.
Baca juga: Ketika Anak Positif Covid-19, Seperti Apa Panduan Isolasinya di Rumah?
Alat yang perlu disediakan orang tua di rumah selama anak mengalami Covid-19 adalah termometer atau pengukur suhu dan oxymeter yaitu pengukur saturasi oksigen dan frekuensi nadi.
Selain itu, obat-obatan seperti obat demam, zinc dan multivitamin sepeti vitamin C, dan vitamin D3 juga perlu disiapkan.
IDAI menyarankan pemberian vitamin C untuk anak usia 1-3 tahun maksimal 400 mg/hari. Usia 4-8 tahun 600 mg/hari, usia 9-13 tahun maksimal 1200 mg/hari, dan usia 14-18 tahun maksimal 1800 mg/hari.
Sedangkan pemberian vitamin D3 untuk anak usia kurang dari 3 tahun 400 U/hari, anak 1000 U/hari, remaja 2000 U/hari dan remaja obesitas 5000 U/hari.
Baca juga: Banyak Anak Positif Covid-19, Anies: Lindungi seperti Anak Sendiri
Protokol isolasi mandiri
Selama menjalani isolasi mandiri, IDAI menyarankan anak usia di atas dua tahun untuk menggunakan masker dengan tepat. Berikan "istirahat masker" jika anak berada di ruangan sendiri atau ada jarak dua meter dari orang tua atau pengasuh.
Masker tidak perlu digunakan saat anak tidur. Orang tua atau pengasuh yang berada di dalam ruangan yang sama harus menggunakan masker atau pelindung mata bila memungkinkan.
Pastikan anak selalu berada di dalam rumah, menjaga jarak, mencuci tangan, menerapkan etika batuk.
Baca juga: Total 800 Anak Positif Covid-19 di Kota Tangerang, Mayoritas Tanpa Gejala
Periksa suhu tubuh anak pada pagi dan malam hari, periksa juga saturasi oksigen dan frekuensi nadi.
Berikan ASI bila anak masih menyusui. Pastikan juga anak mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi dan pantau laju napasnya secara berkala.
IDAI menyebut tanda bahaya laju napas pada setiap anak berbeda-beda. Usia kurang dari dua bulan, laju napasnya disebut berbahaya jika lebih dari atau sama dengan 60 kali per menit. Usia 2 hingga 11 bulan lebih dari atau sama dengan 50 kali per menit.
Kemudian pada usia satu hingga lima tahun jika lebih dari 40 kali per menit. Dan usia lima tahun ke atas lebih dari 30 kali per menit.
Baca juga: 876 Anak Positif Covid-19 Kemarin, Dinkes Minta Orangtua Waspada!
IDAI menjelaskan umumnya gejala Covid-29 pada anak akan hilang setelah 14 hari. Anak dianjurkan melakukan pemeriksaan swab ulang 10-14 hari pertama gejala atau setelah swab pertama positif.
Bila tidak bisa melakukan pemeriksaan swab, maka disarankan isolasi 10 hari ditambah 3 hari setelah bebas gejala.
Pada penderita dengan gejala berat atau pasien kronik, umumnya masa menular lebih panjang, sehingga dokter yang akan menentukan kaoan selesai isolasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.