Peningkatan kapasitas fasilitas kesehatan dilakukan dengan mengonversi tempat tidur di rumah sakit untuk pasien Covid-19.
Kemudian, mengatur distribusi pasien sesuai dengan gejala. Pasien kategori sedang dan berat dirawat di rumah sakit, sedangkan pasien yang tak bergejala dan kategori ringan diisolasi di fasilitas milik pemerintah atau rumah masing-masing.
Selain itu, diupayakan pula untuk menambah jumlah tenaga kesehatan, hingga mengalihfungsikan bangunan untuk rumah sakit darurat Covid-19 atau lokasi isolasi.
Baca juga: Satgas: Jangan Terlena, Covid-19 Juga Meningkat Signifikan di Luar Jawa-Bali
Wiku mengatakan, selain menambah kapasitas fasyankes, pemerintah berupaya melakukan penanganan pasien sedini mungkin.
"Serta menjamin penerapan manajemen pelayanan kesehatan yang baik dan merata secara nasional," ujar dia.
Lebih lanjut, Wiku mengimbau kepada masyarakat yang merasakan gejala mirip Covid-19 segera melapor ke puskesmas untuk melakukan pengetesan, sehingga keterlambatan penanganan dapat dicegah sedini mungkin.
"Jika setelah didiagnosis positif dan gejala yang dirasakan ringan bahkan tidak ada, maka lakukanlah isolasi mandiri segera dengan komunikasi intensif dengan Puskesmas setempat untuk pengawasannya," kata Wiku.
Kebutuhan oksigen dan obat-obatan
Lonjakan kasus Covid-19 dalam beberapa hari terakhir ini membuat kebutuhan Indonesia terhadap tabung oksigen semakin meningkat dalam beberapa waktu ke depan.
"Suplai oksigen yang dibutuhkan diperkirakan akan terus meningkat sampai dengan sekitar 1.700 ton oksigen per hari di tanggal 20 Juli 2021," kata Jubir Kominfo Dedy Permadi dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Kamis.
Baca juga: Polisi Tangkap 3 Kelompok Penimbun Obat-obatan Terkait Covid-19
"Dan akan dibutuhkan sekitar 4.700 konsentrator oksigen untuk memenuhi kebutuhan tersebut," ucap dia.
Menurut Dedy, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan selaku koordinator PPKM Darurat meminta Kementerian Perindustrian segera memenuhi stok oksigen.
Terkait dengan persediaan obat-obatan, kata Dedy, Kementerian Kesehatan memastikan persediannya mencukupi.
Kemenkes juga tengah bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan obat di sejumlah tempat yang masih kosong.
"Koordinator PPKM Darurat bukan hanya akan mempercepat pengadaan obat dan oksigen, tetapi telah meminta kepada Kabareskrim Polri untuk menyelidiki potensi penimbunan obat-obatan," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.