Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Tekan Jumlah Kasus Positif, Pemda Diminta Optimalkan 4 Fungsi Posko Covid-19

Kompas.com - 29/06/2021, 21:02 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Jumlah posko meningkat secara nasional

Melihat secara nasional, Wiku menyatakan, jumlah posko terbentuk terus mengalami peningkatan.

Selama delapan minggu terakhir, kata dia, jumlah posko bertambah 1.166. Dengan begitu, jumlah totalnya menjadi 19.682 posko dari yang sebelumnya 18.516.

“Namun, jika dilihat pada lima provinsi penyumbang kasus positif tertinggi, hanya DKI Jakarta yang seluruh kelurahannya telah membentuk posko,” imbuh Wiku.

Peningkatan ini, lanjut dia, dikejar oleh DKI Jakarta pada satu minggu terakhir dengan kenaikan hingga 38,58 persen. Dengan demikian, pembentukan posko di DKI Jakarta sudah mencapai 100 persen.

Baca juga: UPDATE 29 Juni: Sebaran 20.467 Kasus Baru Covid-19, Tertinggi di DKI Jakarta

Sementara itu, DIY menjadi provinsi kedua dengan cakupan pembentukan posko tertinggi, yaitu 89,61 persen.

“Namun penambahan poskonya cenderung stagnan selama 8 minggu terakhir, dengan rata-rata penambahan posko mingguannya tidak lebih dari 1 persen,” jelas Wiku.

Padahal, sebut dia, DIY seharusnya dapat mengejar pembentukan posko pada 10,49 persen kelurahan yang belum melakukannya.

Untuk tiga provinsi terakhir, yaitu Jabar, Jateng, dan Jatim menjadi provinsi dengan cakupan pembentukan posko terendah, yaitu kurang dari 60.

“Penambahan rata-rata mingguannya juga tidak lebih dari 1 persen pada 8 minggu terakhir. Hal ini menyebabkan masih adanya sekitar 50-60 persen kelurahan di tiga provinsi tersebut belum membentuk posko,” ucap Wiku.

Antarposko dapat saling bertukar informasi dan belajar

Dalam kesempatan tersebut, Wiku menyarankan, antarposko untuk saling bertukar informasi dan belajar dari pelaksanaan fungsinya.

“Utamanya, posko yang telah berjalan optimal di berbagai kabupaten dan kota. Maka dari itu, penting untuk menjadi perhatian seluruh provinsi agar terus memantau kabupaten dan kota-nya.

Hal tersebut, lanjut dia, termasuk daerah dengan penyumbang kasus tertinggi. Daerah ini harus dapat menginstruksikan desa dan kelurahan di bawahnya untuk meningkatkan pembentukan dan kinerja posko.

Baca juga: Update Corona 25 Juni: 5 Negara Kasus Tertinggi | Indonesia Laporkan Kasus Baru Harian Terbesar

Pemerintah daerah sendiri saat ini tengah mengupayakan pola penanganan terbaik yang disesuaikan dengan karakter wilayahnya masing-masing melalui PPKM mikro.

PPKM mikro memiliki infrastruktur berupa posko dengan fungsi dan keberagaman unsur yang terlibat. Hal ini menjadi modal penting dalam pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat agar berjalan efektif.

Wiku menjelaskan, penting untuk melihat hingga tingkat terkecil, karena permasalahan di tingkat kelurahan dan kabupaten atau kota mungkin saja berbeda.

Cara melihat besaran masalah ini, imbuh dia, menjadi faktor penting dalam menentukan penanganan yang efektif dan tepat sasaran.

Baca juga: Klaim Ivermectin Efektif untuk Covid-19, Moeldoko Sebut Sudah Distribusikan ke Anggota HKTI

“Seperti contohnya pada kepatuhan memakai masker di Jabar. Jika dilihat dari tingkat kabupaten dan kota hanya dua daerah dengan kepatuhan rendah. Angka ini terlihat kecil.
Namun, jika dilihat hingga tingkat kelurahan, ternyata sebanyak 451 kelurahan memiliki kepatuhan rendah.” jelas Wiku.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

Nasional
Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Nasional
Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Nasional
Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Nasional
Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Nasional
Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Nasional
Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Nasional
Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Nasional
Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Nasional
Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Nasional
Kuasa Hukum Caleg Jawab 'Siap' Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

Kuasa Hukum Caleg Jawab "Siap" Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

Nasional
Heboh Brigadir RAT Jadi Pengawal Bos Tambang, Anggota DPR: Tak Mungkin Atasan Tidak Tahu, Kecuali...

Heboh Brigadir RAT Jadi Pengawal Bos Tambang, Anggota DPR: Tak Mungkin Atasan Tidak Tahu, Kecuali...

Nasional
Geledah Setjen DPR dan Rumah Tersangka, KPK Amankan Dokumen Proyek hingga Data Transfer

Geledah Setjen DPR dan Rumah Tersangka, KPK Amankan Dokumen Proyek hingga Data Transfer

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com