Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nafsiah Mboi, Penerima Penghargaan Cendekiawan Berdedikasi Kompas 2021

Kompas.com - 28/06/2021, 17:01 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Menteri Kesehatan periode 2012-2014 Nafsiah Mboi menerima penghargaan Cendekiawan Berdedikasi Kompas 2021 atas kiprah dan pengabdiannya dalam bidang kesehatan.

Penghargaan ini diberikan dalam rangka memperingati HUT ke-56 Harian Kompas, Senin (26/6/2021).

"Saya mengucapkan terima kasih setinggi-tingginya kepada Kompas atas penghargaan yang sangat prestisius ini. Suatu penghormatan besar yang tidak pernah saya mimpikan atau saya harapkan," ujar Nafsiah, dikutip dari kanal Youtube Harian Kompas, Senin sore.

Baca juga: Nafsiah Mboi: Stigma dan Diskriminasi ODHA Itu Pelanggaran HAM

Nafsiah merupakan dokter spesialis anak yang juga ahli kesehatan masyarakat yang telah mengenyam pendidikan di Indonesia, Eropa dan Amerika.

Ia lahir di Sengkang, Sulawesi Selatan, 14 Juli 1940. Nafsiah menikah dengan Brigjen (Purn) Ben Mboi, mantan Gubernur NTT, dan dikaruniai tiga orang putra dan lima cucu.

Nafsiah lulusan Spesialisasi Dokter Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia pada 1971.

Gelar Master of Public Health diperoleh di Prince Leopold Institute of Tropical Medicine, Antwerp, Belgium, 1990.

Nafsiah memulai kariernya sebagai pegawai negeri di Departemen Kesehatan (1964-1998).

Beberapa jabatan yang pernah diembannya yakni, Kepala Rumah Sakit Umum, Ende, Flores (1964 - 1968), Kepala Seksi Perijinan pada Kantor Wilayah Departemen Kesehatan NTT, Kupang (1979-1980), Kepala Bidang Bimbingan dan Pengendalian Pelayanan Kesehatan Masyarakat (BPPKM) pada Kantor Wilayah Departemen Kesehatan NTT, Kupang (1980-1985).

Selain jabatan karier, Nafsiah pernah menjadi anggota DPR/MPR RI (1992-1997), Ketua Komite PBB untuk Hak Anak (1997-1999) dan Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Nasional.

Kemudian, Nafsiah dipercaya sebagai Direktur Department of Gender and Women's Health pada World Health Organization di Geneva, Swiss, pada 1999-2002.

Lebih dari 70 karya dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris telah dipublikasikan, 20 di antaranya adalah makalah dan artikel.

Baca juga: Nafsiah Mboi, Salah Satu Perempuan Berpengaruh di Dunia

Nafsiah dikenal sebagai sukarelawan dan pekerja masyarakat sejak masih berstatus sebagai pelajar.

Selain itu, Nafsiah juga dikenal sebagai aktivis bidang keluarga berencana. Dirinya juga mendedikasikan diri untuk upaya penanggulangan HIV dan AIDS di Indonesia.

Komitmen soal anti-diskriminasi dan kesetaraan dalam masyarakat mengarahkan Nafsiah menjadi aktivis hak asasi manusia.

Ia juga salah satu pendiri Komisi Nasional Perlindungan Anak Indonesia, anggota Komnas HAM, dan hingga pernah menjabat Wakil Ketua Komnas Perempuan.

Nafsiah telah menerima sejumlah penghargaan prestisius, antara lain Ramon Magsaysay Foundation Award for Government Service dari Ramon Magsaysay Foundation, Manila, Philippines (1986). Satya Lencana Bhakti Sosial diterima dari Presiden Republik Indonesia (1989).

Pada 1993, Nafsiah memperoleh penghargaan Fellow of the Australia-Indonesia Institute (1993), penghargaan dari Asia HRD Congress (2008) dan Penghargaan Soetomo Tjokronogoro yang diberikan oleh PB-IDI (2009).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com