JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyebut, penyebab lonjakan kasus Covid-19 di Kudus, Jawa Tengah, adalah adanya tradisi ziarah dan kupatan yang dilakukan warga usai Idul Fitri 2021.
Kedua tradisi tersebut memicu kerumunan dan meningkatkan penularan di tengah masyarakat.
"Pada hari Rabu (1/6/2021), kemarin saya mendampingi ketua Satgas Covid-19 beserta jajaran pimpinan BNPB dan TNI mengunjungi Kudus untuk melihat situasi terkini di sana," ujar Wiku dalam keterangan pers melalui YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (4/6/2021).
"Dari kunjungan tersebut didapatkan keadaan ini terjadi sebagai dampak dari adanya kegiatan wisata religi berupa ziarah serta tradisi kupatan yang dilakukan oleh warga Kudus pada tujuh hari pasca Lebaran. Hal ini memicu kerumunan dan meningkatkan penularan di tengah masyarakat," jelasnya.
Kondisi tersebut diperparah dengan banyaknya tenaga kesehatan di daerah itu yang saat ini positif menderita Covid-19 yaitu sebanyak 189 orang.
Baca juga: Tekan Kasus Covid-19, Bupati Kudus Minta Masyarakat di Rumah Saja Selama 2 Hari
Lebih lanjut, Wiku mengungkapkan, jumlah kasus positif Covid-19 di Kudus melonjak secara signifikan dalam waktu sepekan.
Kenaikannya disebut mencapai 30 kali lipat, yakni dari 26 kasus menjadi 929 kasus.
"Hal ini menjadikan kasus aktif di Kudus menjadi sebanyak 1.280 kasus atau 21,48 persen dari total kasus positifnya. Ini adalah angka yang cukup besar bila dibandingkan dengan kasus aktif nasional yang hanya 5,47 persen," papar Wiku.
Adanya kenaikan kasus positif ini menyebabkan keterisian tempat tidur ruang isolasi dan ruang ICU rujukan Covid-19 mengalami kenaikan tajam di Kudus.
Bahkan per tanggal 1 Juni lebih dari 90 persen dari seluruh tempat tidur terisi.
"Ini adalah kondisi yang sangat memprihatinkan," tegas Wiku.
Baca juga: Satgas: Kasus Covid-19 di Kudus Naik 30 Kali Lipat dalam Sepekan
Dia pun menuturkan, sebelum angka kasus Covid-19 mengalami kenaikan, Kudus berstatus zona oranye atau berisiko sedang terhadap penularan Covid-19 selama tiga pekan.
"Karena tidak ditangani dengan baik daerahnya berpindah ke zona merah," tambah Wiku.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.