Inovasi itu, sebut dia, merupakan kreasi taruna dari program studi Permesinan Kapal dan Siswa Proka Teknika Kapal Penangkap Ikan.
Baca juga: Berikan Kebijakan Afirmatif, KKP Berkomitmen Kembangkan Tingkat Pendidikan Anak
“Saat ini taruna mampu memproduksi sebanyak 11 lampu penerang. Keunggulan dari inovasi ini adalah dapat menghemat energi, dapat bertahan selama lima tahun ke depan, serta dapat dipasang tanpa jaringan listrik,” paparnya.
Harisjon berharap, kedatangan Menteri Trenggono ke Poltek KP Pariaman dapat menambah semangat para taruna dan taruni untuk belajar dan berinovasi dalam memajukkan sektor KP.
Sebagai informasi, dalam kunjungan kerja tersebut, Trenggono turut meninjau kegiatan wirausaha dalam bidang diversifikasi pengolahan hasil perikanan yang dilakukan para taruna dan taruni.
Produk olahan perikanan yang dihasilkan, yakni tuna loin dan hasil samping, rendang tuna, dan fish jelly dengan kapasitas masing-masing 450 kg, 130 kg, dan 480 kg.
Baca juga: Gelar Pelatihan Budi Daya Ikan Air Tawar, KKP Tekankan pada 2 Metode Utama
Selain meninjau kegiatan wirausaha, Trenggono juga melihat lokasi pembuatan pakan ikan, pembenihan dan pembesaran Udang Vaname, pembenihan ikan air tawar, serta budi daya ikan hias.
Sebagai informasi, Poltek KP Pariaman memiliki tiga program studi, yakni Program Studi Perikanan Tangkap (PTK), Program Studi Permesinan Kapal (PMK), dan Program Studi Usaha Budidaya Ikan (UBDI) dengan kompetensi kelulusan masing-masing Ahli Nautika Kapal Penangkap Ikan (ANKAPIN) I, Basic Safety Training (BST), serta Sertifikat Kompetensi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.