Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Gelar Pelatihan Budi Daya Ikan Air Tawar, KKP Tekankan pada 2 Metode Utama

Kompas.com - 25/05/2021, 12:27 WIB
A P Sari,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kepala Pusat Pelatihan dan Penyuluhan (Puslatluh) Kelautan dan Perikanan (KP) Lilly Aprilya Pregiwati mengatakan, pelatihan pembesaran ikan air tawar oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di Cilacap menitikberatkan pada dua hal.

Dua hal tersebut, yakni aplikasi probiotik untuk menjaga kualitas air dan manajemen pakan ikan.

Menurutnya, masih banyak pembudidaya masih belum paham akan cara kerja probiotik dalam pengembangbiakkan ikan air tawar. Inilah yang menyebabkan penggunaanya menjadi kurang efektif.

“Probiotik bisa meningkatkan nilai gizi pakan, perbaikan enzim untuk pencernaan, menghambat patogen, membantu pertumbuhan, serta meningkatkan respon imun dan kualitas perairan budi daya,” jelasnya dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Selasa (25/5/2021).

Baca juga: KKP Proses Hukum 92 Kapal Pencuri Ikan Sepanjang 2021

Selanjutnya adalah manajemen ikan. Menurut Lilly, biaya produksi budi daya ikan seringkali didominasi oleh pakan, yakni sebesar 70-80 persen dari total biaya produksi.

“Biaya pakan menuntut pembudidaya untuk mawas diri dalam memilih kualitas pakan yang digunakan. Ilmu mereka perlu ditingkatkan, agar ikan bisa tumbuh dengan optimal,” imbuhnya.

Ia menjelaskan, pakan berkualitas tinggi yakni memiliki komposisi zat gizi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ikan, seperti protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral.

“Selain nilai gizi, perlu diperhatikan juga bentuk dan ukuran pas untuk ikan yang dipelihara,” katanya.

Lilly melanjutkan, sistem budi daya ikan memang selalu mengalami tren baru setiap tahunnya. Sistem saat ini pun menjadi lebih efektif dan efisien dengan adanya bioflok serta recirculating aquaculture system (RAS).

Baca juga: KKP Tangkap 92 Kapal Ikan Ilegal, 22 di Antaranya Berbendera Asing

Lewat berbagai sistem yang sudah mutakhir, ia berharap pelatihan dari KKP untuk masyarakat di Cilacap bisa meningkatkan rasa ingin tahu mereka akan berbagai teknologi terkini budi daya ikan air tawar.

“Teknologi kian berkembang sehingga pembudidaya harus bisa mengikuti. Fokus pada efisiensi dan efektivitas dengan produktivitas tinggi dan biaya produksi seminimal mungkin. Akan lebih baik apabila para pembudidaya di Kabupaten Cilacap mulai mengambil sejumlah langkah untuk mengadopsi sistem-sistem terbaru,” terangnya.

Pernyataan Lilly tersebut disampaikan dalam pelatihan pembesaran ikan air tawar di Kabupaten Cilacap pada 22-23 Mei 2021 lalu dengan metode blended online sesuai protokol kesehatan (prokes) yang berlaku.

Pelatihan itu difasilitasi oleh Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BP3) Tegal dan diikuti oleh 100 peserta yang merupakan pembudidaya ikan di Kabupaten Cilacap.

Baca juga: Ponsel Meledak Saat Berkendara hingga Tabrak Pedagang, Pegawai KKP Jadi Tersangka

Adanya pelatihan tersebut merupakan salah satu bentuk komitmen KKP untuk mendorong peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM).

Seperti diketahui, saat ini terdapat kecenderungan overfishing pada sektor perikanan.

Halaman:


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com