Kalangan agamawan atau para ulama juga setuju dengan lima dasar dalam Pancasila yang disepakati tersebut. Para ulama tidak melihat pertentangan antara Pancasila dan agama. Pancasila tidak dimaksudkan untuk menggantikan agama.
Dalam pandangan para ulama, sila-sila yang terdapat di dalam Pancasila sudah merangkum inti dari ajaran Islam (Maqoshidu al-Syari’ah). Ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, prinsip musyawarah, dan keadilan adalah inti dari ajaran beragama.
Kiai A Wachid Hasyim, sebagai salah satu anggota tim perumus dasar negara menegaskan bahwa umat Islam sebagai mayoritas penduduk Indonesia harus menunjukkan sikap inklusif. Menurutnya, rumusan final Pancasila merupakan dasar negara yang tepat dan mewakili seluruh rakyat Indonesia.
Pancasila yang terbukti dapat menyatukan keberagaman dan mengharmonikan keberagamaan adalah kalimatun sawa’ atau common platform dalam konteks kebangsaan Indonesia.
Pancasila dirumuskan dan disetujui oleh para intelektual dan ulama. Mereka adalah founding fathers negara-bangsa Indonesia yang sangat faham tentang kebangsaan dan kebhinnekaan.
Tugas dan kewajiban generasi sekarang adalah menjaga dan memastikan sila-sila di dalam pancasila diamalkan dan diekspresikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, bukan mempersoalkannya.
Setiap usaha untuk mengganti Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara—dengan ideologi lain—harus dihentikan. Pancasila telah terbukti berhasil digunakan sebagai pemersatu bangsa Indonesia yang bhinneka. Pancasila bukan kitab suci atau berhala yang disembah, sebagaimana tuduhan beberapa pihak.
Pancasila adalah kesepakatan yang dirumuskan untuk menjadi pedoman berbangsa dan bernegara. Dan orang yang beriman wajib menaati kesepakatan.
Pancasila ibarat "jimat" (barang siji dirumat). Sesuatu yang harus dirawat karena memiliki makna dan fungsi yang sangat penting bagi bangsa dan negara Indonesia.
Individu maupun ormas yang tidak bersedia menjadikan Pancasila sebagai asas, atau melarang orang untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya, patut dipertanyakan pemahaman dan wawasan kebangsaannya.
Selamat Hari Lahir Pancasila.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.