Puan Sebut Insiden KRI Nanggala-402 sebagai Introspeksi Siapkan Sistem Pertahanan yang Andal

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani mengatakan, insiden tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402 mesti menjadi introspeksi untuk menyiapkan sistem pertahanan yang andal.

Puan mengatakan, insiden itu juga menjadi introspeksi untuk menjamin keamanan dan keselamatan prajurit yang bertugas.

"Insiden KRI Nanggala 402 ini dapat menjadi intropeksi bagi kita semua, untuk mempersiapkan sistem pertahanan negara yang handal, termasuk menjamin keamanan dan keselamatan prajurit dalam menjalankan tugas," kata Puan saat berpidato dalam Rapat Paripurna DPR, Kamis (6/5/2021).

Baca juga: Hormati Awak KRI Nanggala, Puan Minta Anggota DPR Kibarkan Bendera Setengah Tiang

Puan mengatakan, tenggelamnya KRI Nanggala merupakan salah satu permasalahan yang perlu menjadi perhatian alat kelengkapan dewan (AKD) DPR.

Dalam pidato, Puan atas nama pimpinan dan anggota DPR juga menyampaikan duka cita atas gugurnya 53 orang awak KRI Nanggala.

"Selamat jalan putra-putra terbaik bangsa yang telah menjalankan tugas mulianya menjaga kedaulatan bangsa dan negara, Wira Ananta Rudira (Tabah Sampai Akhir), semoga mendapatkan tempat yang terbaik di sisi Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa," kata politikus PDI-P itu.

Seperti diketahui, KRI Nanggala-402 dinyatakan tenggelam pada Minggu (25/4/2021) setelah sempat dinyatakan hilang kontak di perairan utara Bali pada Rabu (21/4/2021).

Saat ini, TNI AL tengah berupaya untuk mengangkat badan KRI Nanggalan-402 yang tenggelam.