Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Varian Virus Corona B.1.17, B.1.617, dan B.1.351 Telah Masuk ke Indonesia

Kompas.com - 04/05/2021, 06:43 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mengonfirmasi masuknya tiga varian baru virus corona dari luar negeri.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, tiga varian baru itu berasal dari Inggris, India, dan Afrika Selatan.

Hingga saat ini, sudah ada 16 kasus Covid-19 di Indonesia yang disebabkan penularan mutasi baru virus corona dari ketiga negara tersebut.

Belasan kasus ini telah dilaporkan Budi kepada Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas pada Senin (3/5/2021).

"Tadi juga sudah dilaporkan kepada Bapak Presiden karena sudah ada mutasi baru yang masuk, yaitu mutasi dari India. Ada dua insiden (penularan dari India) yang sudah kita lihat dua-duanya di Jakarta dan satu insiden dari Afrika Selatan itu ada di Bali," ujar Budi dalam siaran langsung konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden.

"Jadi, selain mutasi dari Inggris yang sekarang sudah ada 13 insiden, (kemudian) sudah ada dua mutasi dari India masuk dan satu mutasi dari Afrika Selatan," jelasnya.

Baca juga: Menkes: Dua Kasus Covid-19 dari Mutasi Virus Asal India Ada di Jakarta

Budi menekankan bahwa varian baru yang menyebabkan 16 kasus penularan itu masuk sebagai kategori varian of concern atau mutasi yang memang sangat diperhatikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Pasalnya, dampak penularan yang diakibatkan ketiga varian baru itu lebih besar sehingga dia meminta masyarakat lebih waspada.

"Mumpung masih sedikit karena mereka pasti akan segera menyebar karena penularannya relatif lebih tinggi dibandingkan yang lain," tegas Budi.

"Adalah tugas kita bersama untuk segera melakukan isolasi untuk yang terkena, disiplin melakukan testing, tracing untuk kontak erat dari daerah sekitarnya," lanjutnya.

Budi pun mengingatkan masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak secara disiplin.

Menurut Budi, apa pun virusnya dan seperti apa pun mutasinya akan bisa dicegah penularannya apabila protokol kesehatan diterapkan secara maksimal.

"Itu sebabnya kenapa saya akan terus-menerus mengingatkan bawa disiplin protokol kesehatan itu harus dijalankan oleh kita semua di mana pun kita berada," tegas Budi.

Baca juga: Menkes Sebut Mutasi Virus Corona Asal India, Inggris, dan Afrika Selatan Sudah Masuk Indonesia, Total 16 Kasus

Varian B.1.1.7, B.1.617, dan B.1.351

Usai penjelasan Budi, Kemenkes melalui Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes Siti Nadia Tarmizi membenarkan bahwa ketiga varian yang dimaksud yakni varian B.1.1.7 asal Inggris, varian mutasi ganda B.1.617 asal India, serta B.1.351 yang berasal dari Afrika Selatan.

Nadia membenarkan bahwa varian B.1.617 ditemukan pada dua kasus positif Covid-19 di Jakarta.

Kemudian, varian B.1.351 ditemukan pada satu kasus di Bali.

"Iya benar demikian (B.1.617 di Jakarta dan B.1.351 di Bali)," ujar Nadia, saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (3/5/2021).

Nadia juga membenarkan bahwa ada 13 kasus positif Covid-19 di Indonesia yang disebabkan penularan varian B.1.1.7.

"Itu benar. Rencananya Selasa, 4 April 2021, kami akan mengadakan konferensi pers (menjelaskan masuknya mutasi-mutasi ini)," tuturnya.

Baca juga: Epidemiolog Ingatkan Bahaya Penyebaran Virus Corona dari Pusat Perbelanjaan

Berpotensi lebih berbahaya daripada varian lain

Diberitakan Kompas.com, varian B.1.1.7, yang pertama kali ditemukan di Inggris diperkirakan 50 persen lebih menular daripada varian sebelumnya.

Sejak 20 Desember 2020, beberapa negara telah melaporkan kasus infeksi dari garis keturunan B.1.1.7, termasuk Amerika Serikat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com