Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sayangkan Kerumunan Suporter Klub Sepak Bola, Satgas Minta Pemda Tegas

Kompas.com - 27/04/2021, 15:57 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyayangkan munculnya kerumunan massa yang berasal dari suporter salah satu klub sepak bola peserta Piala Menpora.

Pasalnya, kerumunan ini terjadi beberapa waktu lalu di tengah pandemi virus corona.

"Satgas penanganan Covid-19 sangat menyayangkan kerumunan yang muncul dalam beberapa hari terakhir seperti kegiatan pendukung salah satu klub sepak bola nasional dan yang berasal dari berbagai kegiatan keagamaan di bulan Ramadhan," kata Wiku dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (27/4/2021).

Peristiwa tersebut sangat disayangkan, lantaran berdasar hasil dokumentasi terlihat jelas bahwa kegiatan ini memperlihatkan kerumunan.

Baca juga: Oknum Suporter Persija dan Persib Berulah Usai Piala Menpora, PSSI Minta Maaf

Kegiatan suporter itu, kata Wiku, berpotensi menularkan virus corona.

"Ini melanggar protokol kesehatan dan berpotensi menjadi titik penularan Covid-19," ujarnya.

Wiku pun meminta pemerintah dan Satgas Penanganan Covid-19 menindak tegas masyarakat yang masih berkerumun.

"Saya meminta kepada pemerintah dan Satgas di daerah melalui posko di tingkat desa atau kelurahan untuk menindak tegas masyarakat yang masih berkerumun dan tidak mematuhi protokol kesehatan," katanya.

Ia mewanti-wanti masyarakat untuk tetap memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan.

"Diharapkan masyarakat, tokoh masyarakat, dan juga tokoh agama dapat bersinergi dengan pemerintah dan Satgas di daerah untuk mendukung upaya pengendalian Covid-19," tutur Wiku.

Sebelumnya diberitakan, sejumlah oknum suporter Persija Jakarta berkerumun untuk merayakan kemenangan timnya pada Piala Menpora 2021.

Kerumunan terjadi di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta, Senin (26/4/2021) dini hari WIB.

Baca juga: Hari Ini, Polisi Periksa 4 Saksi Terkait Kasus Kerumuan Jakmania di Bundaran HI

Munculnya kerumunan para suporter Persija kemudian mendapat tindakan tegas dari kepolisian setempat.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes pol Yusri Yunus menyatakan, pendukung Persija yang terlibat dalam kerumunan diamankan sebanyak 65 orang.

"Ada 65 orang yang sempat kami amankan, terdiri dari 52 siswa, 12 anak-anak, serta 1 perempuan dewasa," kata Yusri, Senin siang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

Nasional
KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

Nasional
Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Nasional
Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Nasional
Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Nasional
Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Nasional
Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Nasional
Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara, Ditembak Mati

Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara, Ditembak Mati

Nasional
Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Nasional
Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Nasional
Sidang Administrasi Selesai, PTUN Minta PDI-P Perbaiki Gugatan terhadap KPU

Sidang Administrasi Selesai, PTUN Minta PDI-P Perbaiki Gugatan terhadap KPU

Nasional
Bamsoet Apresiasi Sikap Koalisi Perubahan Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Bamsoet Apresiasi Sikap Koalisi Perubahan Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Nasional
PDI-P Harap PTUN Tidak Biarkan Pelanggaran Hukum yang Diduga Dilakukan KPU

PDI-P Harap PTUN Tidak Biarkan Pelanggaran Hukum yang Diduga Dilakukan KPU

Nasional
KPK Sebut SPDP Kasus Korupsi di PDAM Boyolali Hoaks

KPK Sebut SPDP Kasus Korupsi di PDAM Boyolali Hoaks

Nasional
Kompolnas Dorong Motif Bunuh Diri Brigadir RAT Tetap Diusut meski Penyelidikan Kasus Dihentikan

Kompolnas Dorong Motif Bunuh Diri Brigadir RAT Tetap Diusut meski Penyelidikan Kasus Dihentikan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com