Pasalnya, keberadaan alutsista kapal selam memang sangat penting bagi suatu negara, khususnya negara dengan wilayah perairan yang luas seperti Indonesia.
Insiden KRI Nanggala-402 sendiri adalah pengingat pentingnya peremajaan alutsista. Untuk mewujudkan upaya ini tentu membutuhkan kerja sama semua pihak.
Baca juga: Soal Tenggelamnya KRI Nanggala-402, Pengamat Militer Dukung Prabowo Evaluasi Alutsista
Kualitas jadi pertimbangan untuk pembelian alutsista
Pada kesempatan yang sama, pengamat dari Universitas Paramadina Anton Aliabbas mengatakan perlunya dukungan terhadap pemerintah untuk meninjau rencana pembelian alutsista pasca-insiden KRI Nanggala-402 ini.
“Sehingga tidak hanya mementingkan kuantitas, tetapi juga mempertimbangkan kualitas alutsista yang akan dibeli," ujar Anton
"Tidak perlu glorifikasi negara saat pertama mau membeli alutsista apa, namun standing akan beli alutsista yang battle proven guna menghindari kejadian yang dialami kapal selam kita,” tambahnya.
Menurut Anton, Prabowo sudah memiliki agenda spesifik tertentu pada setiap kunjungan. Meski efeknya belum tentu dapat dirasakan secara langsung.
Lebih lanjut, ia mengharapkan Prabowo mempublikasikan rincian kebijakan pertahanan yang dilakukan selama satu tahun anggaran agar memberikan penjelasan ke publik mengenai besaran dan implementasi anggaran pertahanan.
Baca juga: Komisi I Ingatkan Pembelian Pesawat Tempur Harus Sesuai Kebijakan Pertahanan
Pembelian atau peremajaan alutsista TNI kembali menyeruak usai insiden tenggelamnya (subsunk) kapal selam KRI Nanggala-402 di perairan Bali saat latihan peluncuran torpedo pada Rabu (21/4/2021).
Kapal selam kedua milik Indonesia yang dipesan dari pabrikan Howaldtswerke pada 1977 dan mulai bertugas pada 1981 hilang kontak pada Rabu (21/4/2021) pukul 03.00 Waktu Indonesia Barat (WIB).
Setelah dilakukan upaya pencarian selama berhari-hari, seluruh awak kapal dinyatakan gugur.
"Dengan kesedihan yang mendalam, selaku Panglima TNI, saya nyatakan bahwa 53 personel onboard KRI Nanggala-402 telah gugur," kata Panglima TNI Hadi Tjahjanto dalam konferensi pers, Minggu (25/4/2021).
Baca juga: Moeldoko: 53 Awak Kapal KRI Nanggala Gugur sebagai Patriot Bangsa
Hadi menyampaikan, telah diperoleh citra yang dikonfirmasi sebagai bagian KRI Nanggala 402 meliputi kemudi vertikal belakang, jangkar, bagian luar badan tekan, kemudi selam timbul, dan bagian kapal yang lain termasuk baju keselamatan awak kapal.
Berdasarkan bukti-bukti otentik tersebut dapat dinyatakan bahwa KRI Nanggala-402 telah tenggelam dan seluruh awaknya yang berjumlah 53 orang telah gugur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.