Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Sebut Perkembangan Ekonomi Digital Indonesia Tercepat di Asia Tenggara

Kompas.com - 13/04/2021, 07:15 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menyebut perkembangan ekonomi digital di Indonesia merupakan yang tercepat di Asia Tenggara. Jokowi mengatakan, Indonesia telah memiliki sekitar 2.193 perusahaan rintisan atau startup.

Bahkan, kata Jokowi, terdapat lima startup berpredikat unicorn atau memiliki valuasi lebih dari 1 miliar dollar AS. Kemudian satu startup berpredikat decacorn, dengan nilai valuasi mencapai 10 miliar dollar AS.

"Perkembangan ekonomi digital dan industri 4.0 Indonesia merupakan yang tercepat di Asia Tenggara dan akan menjadi kekuatan tersendiri bagi Indonesia untuk mewujudkan visinya," ujar Jokowi, dalam sambutannya secara virtual pada pembukaan pameran dagang Hannover Messe 2021, ditayangkan melalui YouTube Sekretariat Negara, Senin (12/4/2021).

Baca juga: Pemerintah Jamin Penyiapan Fasilitas Ekonomi Digital di Indonesia

Industri 4.0 diperkirakan akan berkontribusi pada produk domestik bruto (PDB) Indonesia dengan jumlah mencapai 133 miliar dollar AS pada 2025.

Dengan didukung 185 juta penduduk yang telah terhubung layanan internet, kata Jokowi, kemajuan industri tersebut akan mengantarkan Indonesia menuju sepuluh besar kekuatan ekonomi global pada 2030.

Terkait hal tersebut, Indonesia telah menyiapkan peta jalan implementasi Making Indonesia 4.0” yang telah diluncurkan sejak 2018.

Jokowi menjelaskan, terdapat tiga hal utama yang akan menjadi fokus Indonesia dalam mewujudkan pengembangan industri 4.0.

Fokus pertama yang sekaligus menjadi kekuatan utama Indonesia ialah bonus demografi yang akan memperkuat kualitas SDM Indonesia.

“Pertama, di era industri 4.0, penguatan SDM adalah kebutuhan. Indonesia memiliki bonus demografi. Pada tahun 2030 jumlah usia produktif di Indonesia tumbuh dua kali lipat,” ucap Jokowi.

Baca juga: Sri Mulyani: Pelaku Ekonomi Digital Cenderung Monopolistik atau Oligopoli

Namun, tantangan yang harus dihadapi ialah menyiapkan SDM dalam jumlah besar tersebut untuk mampu menghadapi tantangan digital pada masa mendatang.

Kedua, penciptaan iklim investasi yang mendukung pengembangan industri 4.0.

Jokowi mengatakan, pembenahan iklim investasi membutuhkan pembenahan reformasi struktural.

“Pengesahan Undang-Undang Cipta Kerja adalah salah satunya. Undang-Undang Cipta Kerja ini akan mempermudah izin usaha, memberikan kepastian hukum, dan memberikan insentif," ucapnya.

"Undang-Undang Cipta Kerja juga memberikan insentif bagi ekonomi digital dan mendukung pengembangan industri 4.0,” tutur Jokowi.

Ketiga, Indonesia akan berinvestasi pada pembangunan hijau.

Baca juga: Sri Mulyani: Transformasi Ekonomi Digital Tak Akan Terjadi bila Infrastruktur Tidak Memadai

Menurut World Economic Forum, pembangunan hijau memiliki potensi bisnis sebesar 10,1 triliun dollar AS dengan peluang pembukaan 395 juta lapangan kerja baru hingga 2030.

Jokowi menuturkan, berbagai langkah telah dilakukan Indonesia dalam sektor tersebut.

Di antaranya pengembangan biodiesel dari kelapa sawit hingga penerapan pembangkit listrik tenaga surya atap di sektor rumah tangga.

“Di saat yang sama Indonesia siap berkontribusi pada energi masa depan. Sebagai negara produsen nikel terbesar dunia, Indonesia juga mengembangkan pengolahan biji nikel menjadi baterai lithium sebagai komponen utama baterai ponsel maupun mobil listrik,” ujar Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Nasional
Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Nasional
Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Nasional
Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Nasional
Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Nasional
Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum 'Move On'

Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum "Move On"

Nasional
Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Nasional
Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Nasional
Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Nasional
Tepati Janji, Jokowi Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas Sulbar

Tepati Janji, Jokowi Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas Sulbar

Nasional
Konsumsi Avtur Naik 10 Persen Selama Ramadhan dan Idul Fitri 2024

Konsumsi Avtur Naik 10 Persen Selama Ramadhan dan Idul Fitri 2024

Nasional
Kekuatan Koalisi Vs Oposisi jika PDI-P dan PKS Tak Merapat ke Prabowo-Gibran

Kekuatan Koalisi Vs Oposisi jika PDI-P dan PKS Tak Merapat ke Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra Sebut Sudah Komunikasi dengan Puan

Soal Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra Sebut Sudah Komunikasi dengan Puan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com