Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Akui Temukan Bibit Radikalisme hingga Komunisme di Malang

Kompas.com - 08/04/2021, 18:15 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Bayu Galih

Tim Redaksi

Ia kembali mencontohkan adanya laporan dari rektor salah satu kampus yang mengatakan bahwa di kampusnya ditemukan sebuah ruangan untuk memutar film-film senyap.

"Kami sebagai kepala daerah sepanjang itu masih dalam wacana dan tidak menggerakkan massa dan tidak jadi pergerakan, maka kami benar-benar diawasi saja. Tapi kalau sudah masuk kepada pergerakan, maka inilah yang harus diwaspadai," kata dia.

Sutiaji mengatakan, ancaman nyata seperti radikalisme, terorisme, separatisme, dan liberalisme sudah menjadi tantangan bangsa ini.

Baca juga: Safenet Sebut Penyebaran Radikalisme Melalui Medsos, dari Instagram, Facebook, hingga Telegram

Bahkan jaringan-jaringannya pun sudah luas dengan pola organisasi yang semakin berkembang.

"Kita tahu semua bahwa yang namanya radikalis adalah pemahaman, maka tidak pernah berhenti terus menerus sel-selnya ini yang akan kami kikis," kata dia.

Menurut dia, pemahaman itu memiliki bahan bakar seperti isu-isu ketimpangan dan ketidakadilan yang diambil dari Pancasila sila kelima yang tidak pernah tercapai. Kemudian hukum yang masih tajam di bawah tapi tumpul di atas.

Ia mengatakan, slogan-slogan itulah yang digunakan sehingga tawaran-tawaran yang muncul adalah radikalis, khilafah dan seterusnya.

Baca juga: Wapres Ajak Promosikan Sikap Toleran untuk Cegah Paham Radikalisme

Ini termasuk tawaran-tawaran ideologi sosialis yang dimanfaatkan dari kondisi gini ratio dan disparitas pembangunan Indonesia yang masih belum tersalurkan dengan baik.

"Inilah yang menjadi bahan bakar dan isu mereka. Di samping itu, polarisasi dan politik identitas, politisasi agama. Ini juga menjadi bahan dan simbol-simbol bagaimana propaganda terhadap intoleran ini," kata dia

"Maka tugas kita adalah meningkatkan kewaspadaan secara optimal guna menangkis berita-berita bohong, berita-berita hoaks," ucap Sutiaji.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com