Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Ma'ruf Minta Transparansi Penyaluran Zakat Diperbaiki

Kompas.com - 05/04/2021, 15:55 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta transparansi dan ketepatan sasaran penyaluran zakat diperbaiki.

Hal ini disampaikan Ma'ruf saat membuka rapat koordinasi nasional (rakornas) zakat 2021 yang digelar secara virtual, Senin (5/4/2021).

"Salah satu hal yang harus diperbaiki adalah transparansi dan ketepatan sasaran dalam penyaluran atau distribusi zakat kepada para mustahik (penerima zakat)," kata Ma'ruf.

Baca juga: Wapres Maruf: Implementasi Zakat pada 2021 Harus Ditingkatkan

Ma'ruf mengatakan, perlu strategi dan inovasi pengumpulan zakat dengan membuka ruang bagi organisasi pengelola zakat (OPZ).

Kemudian, mekanisme bagi muzakki (orang yang wajib membayar zakat) perorangan dalam menyalurkan zakat dan melaporkannya kepada Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).

Ma'ruf menekankan, laporan tersebut harus menjadi bagian dari penerimaan zakat nasional.

Berdasarkan Indikator Pemetaan Potensi Zakat (IPPZ) per tahun 2019 tercatat potensi zakat Indonesia senilai Rp 233,8 triliun.

Baca juga: Said Aqil Siradj Usul Jokowi Instruksikan PNS hingga Pengusaha Keluarkan Zakat 2,5 Persen

Data Outlook Zakat Indonesia 2021 juga menyebutkan, potensi zakat Indonesia pada 2020 mencapai Rp 327,6 triliun.

Potensi terbesar tahun 2020 berasal dari zakat perusahaan (Rp 144,5 triliun), zakat penghasilan dan jasa (Rp 139,07 triliun), zakat uang (Rp 58,76 triliun), zakat pertanian (Rp 19,79 triliun), dan zakat peternakan (Rp 9,52 triliun).

"Dari seluruh potensi tersebut, riset gabungan Baznas dengan berbagai lembaga menyebutkan sekitar Rp 61,258 triliun penghimpunan zakat, infak, sedekah (ZIS) tidak melalui OPZ resmi pada 2020," kata Ma'ruf.

Baca juga: UU Pengelolaan Zakat Dinilai Perlu Direvisi

Adapun secara nasional, pada 2019 penghimpunan ZIS melalui OPZ resmi baru mencapai Rp 10,2 triliun.

Riset Baznas tersebut memperlihatkan bahwa potensi zakat mencapai Rp 327,6 triliun, tetapi yang terealisasi baru mencapai Rp 71,4 triliun.

Dari jumlah tersebut, maka ada sebesar Rp 61,2 triliun tidak melalui OPZ resmi dan hanya Rp 10,2 triliun yang melalui OPZ resmi.

"Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan, OPZ belum mampu mempengaruhi mereka yang sudah berzakat untuk menyalurkan zakatnya melalui OPZ dan mereka yang belum berzakat untuk berzakat," ucap Ma'ruf.

Baca juga: Dana Zakat Masih Jauh dari Potensi, Wapres Minta Baznas Berinovasi

Oleh karena itu Ma'ruf berharap agar Baznas dapat terus meningkatkan kepercayaan baik kepada muzakki yang belum menyalurkan zakatnya kepada OPZ maupun mereka yang belum berzakat.

Ma'ruf juga mengimbau agar semua pihak dapat mengerahkan sumber daya yang ada. Termasuk meningkatkan kualitas pengelolaan zakat bagi kesejahteraan umat sekaligus berkontribusi mengurangi tingkat kemiskinan di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Nasional
Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Nasional
Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Nasional
Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com