JAKARTA, KOMPAS.com - Dua tokoh dari kubu Kongres Luar Biasa (KLB), yakni Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko dan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Nazaruddin diketahui tidak menghadiri konferensi pers di Hambalang, Bogor, Jawa Barat pada Kamis (25/3/2021).
Hal ini yang kemudian menimbulkan perbincangan di media massa mengapa kedua tokoh kubu KLB tersebut tak hadir.
Salah satu penggagas KLB, Darmizal menjelaskan, Moeldoko tidak hadir di Hambalang karena konferensi pers dilakukan pada hari Kamis yang merupakan hari kerja.
Menurut dia, Moeldoko tengah menjalankan tugas negara sebagai KSP pada saat itu, sehingga tidak dapat hadir.
"Kalau hari kerja kita bawa pemimpin kita, ketua umum kami ke arena politik praktis, maka itu tidak baik di dalam sistem kepemerintahan. Beliau itu kan ketua umum kami, tapi juga kan pembantu presiden," kata Darmizal saat dihubungi Kompas.com, Jumat (26/3/2021).
Baca juga: Ingatkan soal Anggaran Triliun untuk Bangun Hambalang, Max Sopacua Harap Kasusnya Dibuka Lagi
Menurut dia, Moeldoko harus mendahulukan kepentingan negara di atas kepentingan partai.
"Maka ada pepatahnya begini. Kepentingan partai di atas kepentingan keluarga dan golongan. Kepentingan negara di atas kepentingan partai. Jadi ketika beliau menjalankan tugas negara, maka kami yang menjalankan tugas partai," ujarnya.
Meski Moeldoko tidak hadir, menurut dia, kubu KLB tetap ikhlas dan menerima hal tersebut. Sebab, ia menilai Moeldoko sudah melakukan hal yang tepat, yaitu mendahulukan kepentingan negara.
Sebaliknya, kata dia, pekerjaan atau tugas Moeldoko dalam partai masih bisa diwakili oleh pengurus KLB dalam kondisi tertentu misalnya hari kerja.
"Jadi kami ikhlas beliau tidak hadir pada saat beliau menjalankan tugas negara. Tidak hadir mengurus kepentingan partai, karena masih ada kami-kami ini. Bisa diwakili oleh kami dalam konferensi pers, dan memang harus begitu," tuturnya.
Adapun terkait ketidakhadiran Nazaruddin, ia beralasan, kubu KLB memang sengaja mengubah strategi.
Baca juga: Demokrat: Penyelidikan Hambalang terhadap Partai Sudah Selesai
Padahal, sebelumnya digadang-gadang, Nazaruddin akan dihadirkan dalam konferensi pers untuk menguak kembali kasus korupsi proyek Hambalang yang dituding melibatkan Partai Demokrat.
Ia mengatakan, apabila Nazaruddin dihadirkan, maka akan membuyarkan tujuan konferensi pers.
Hal ini karena para wartawan yang hadir justru akan fokus bertanya ke mantan Bendahara Umum Partai Demokrat itu.
"Guyonannya begini, kalau Nazaruddin kemarin datang ke sana, semua wartawan pasti nyerbu dia. Nah, nanti konferensi pers bisa buyar kan? Padahal yang bicara itu ya Max Sopacua, Darmizal dan Muhammad Rahmad yang membacakan rilisnya," terang dia.