Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Wapres Pelopori Lansia Jadi Kelompok Prioritas Vaksinasi Covid-19

Kompas.com - 02/03/2021, 13:07 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 di Tanah Air telah mencapai setahun pada Selasa (2/3/2021).

Sepanjang pandemi, Indonesia telah memulai pelaksanaan vaksinasi guna menekan angka penularan penyakit yang diakibatkan oleh virus SARS-CoV2 ini.

Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 dimulai pertama kali pada 13 Januari 2021, yang ditandai dengan disuntiknya Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Untuk tahap pertama, pelaksanaan vaksinasi ditujukan kepada para tenaga medis dan tenaga kesehatan yang menjadi garda terdepan penanganan pandemi.

Adapun tahap kedua pelaksanaan vaksinasi dimulai satu bulan berikutnnya, dengan memprioritaskan kelompok masyarakat tertentu dan para pelayan publik.

Salah satu kelompok masyarakat tertentu yang mendapatkan vaksin Covid-19 pada tahap kedua tersebut adalah kelompok lanjut usia (lansia).

Wakil Presiden Ma'ruf Amin menjadi lansia pertama untuk kelompok umum yang disuntik vaksin ini. Pemberian vaksin Covid-19 kepada Ma'ruf tidak terlepas dari adanya izin penggunaan darurat yang diterbitkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Sebelumnya, lansia yang berasal dari kelompok tenaga kesehatan telah menerima vaksinasi terlebih dulu.

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Tahap Kedua di Tangsel Dimulai, Pedagang dan Lansia Belum Terjadwal

"Alhamdulillah baru saja tadi saya sudah divaksin. Alhamdulillah tidak ada masalah, tidak sakit, tidak ada rasa pusing, biasa-biasa saja," kata Ma'ruf setelah menjalani vaksinasi di rumah dinasnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, pada 17 Februari lalu.

Ajak lansia lainnya

Ma'ruf menegaskan, sejak awal dirinya sudah siap untuk divaksin sesuai peraturan yang sudah ditetapkan pemerintah.

Ma'ruf pun mengajak masyarakat yang sudah lanjut usia untuk tidak takut mengikuti vaksinasi Covid-19 ini.

"Saya ajak semua yang usianya sudah cukup lanjut, saya di atas 70 tahun (vaksinasi). Ternyata vaksin ini insya Allah tidak menimbulkan efek apa-apa," kata dia.

"Mari kita ikut melaksanakan vaksinasi karena ini diharapkan rakyat Indonesia mengalami kekebalan terhadap Covid-19, kita belum tahu Covid-19 sampai kapan," ucap Ma'ruf.

Ia mengatakan, kekebalan kelompok atau herd immunity bisa dicapai apabila sudah 70 persen populasi rakyat Indonesia divaksin Covid-19.

Oleh karena itu, vaksinasi Covid-19 pun bersifat wajib dilaksanakan bagi mereka yang bisa mendapatkannya.

Bahkan menurut agama Islam, kata dia, setiap umat harus ber-kifayah atau wajib melaksanakan vaksin tersebut untuk melindungi diri.

Baca juga: UPDATE: 1,34 Juta Kasus Covid-19 dan Target Rampungkan Vaksinasi Lansia

"Menjaga diri dari penyakit itu hukumnya wajib. Wajibnya sampai kapan, sampai nanti tercapainya herd immunity, 70 persen (populasi) divaksin baru gugur kewajibannya," kata dia.

Vaksinasi Covid-19 di SDN 04 Kembangan Utara, Senin (1/3/2021).Kompas.com/Sonya Teresa Vaksinasi Covid-19 di SDN 04 Kembangan Utara, Senin (1/3/2021).

Vaksin Covid-19 untuk lansia

Sementara itu, di dalam izin penggunaan darurat yang diterbitkan BPOM pada 5 Februari, pelaksanaan vaksinasi untuk kelompok lansia juga diberikan sebanyak dua kali.

Bedanya, dosis kedua vaksin itu diberikan 28 hari setelah dosis pertama diberikan. 

Dalam menerbitkan izin penggunaan darurat itu, BPOM mempertimbangkan hasil uji klinis fase 2 di China dan fase 3 di Brazil terhadap Sinovac.

Hasil uji klinis terhadap 400 lansia di China menunjukkan, vaksin Sinovac meningkatkan imunogenisitas atau kadar antibodi yang baik.

"Setelah 28 hari pemberian dosis kedua antibodi masih tinggi di 97,98 persen," ujar Kepala BPOM, Penny Lukito, melalui konferensi pers virtual, Minggu (7/2/2021).

Selain itu, hasil uji klinis juga menunjukkan bahwa penggunaan vaksin Sinovac terhadap lansia tersebut tidak menimbulkan efek samping serius.

Hal tersebut telah terbukti saat uji klinis fase 3 terhadap 600 lansia yang dilakukan di Brasil

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com