4. Apakah sulit berjalan sejauh 100-200 meter?
Jika ada tiga jawaban ya atau lebih dari 5 pertanyaan di atas, maka vaksin Covid-19 pun tidak bisa diberikan.
Nadia juga menyatakan bahwa tidak ada batasan maksimal usia lansia yang bisa divaksin.
Baca juga: Kemenkes Sebut Jadwal Jadi Masalah Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 Lansia
Efek Samping Vaksin Covid-19 Bagi Lansia
Secara umum, tidak ada efek samping yang buruk berdasarkan hasil uji klinik fase 3 di Bandung terhadap vaksin Covid-19 yang diberikan kepada lansia.
Meski demikian, efek samping yang muncul hanya kategori ringan hingga sedang.
Atas dasar itulah, BPOM akhirnya menerbitkan izin darurat pada 11 Januari 2021.
Penny mengatakan, berdasarkan evaluasi hasil uji klinik di Bandung, vaksin Covid-19 dari Sinovac telah memenuhi persyaratan pedoman penerbitan EUA oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
WHO telah menerbitkan standar persyaratan EUA vaksin Covid-19 adalah terjamin tiga aspek penting yaitu khasiat, mutu, dan keamanan, dengan data hasil pemantauan selama 6 bulan mulai dari fase 1 dan 2.
Selain itu, adapula hasil pemantauan uji klinik fase 3 selama tiga bulan dengan efikasi vaksin minimal 50 persen.
BPOM pun melakukan pembahasan bersama Komite Nasional Penilai Obat yang beranggotakan pakar farmakologi, teknologi farmasi dan klinisi, dan juga Tim Ahli Imunologi dan Vaksin yang tergabung dalam Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) pada 9 Desember 2020, 29 Desember 2020, 8 Januari 2021 dan 10 Januari 2021 berdasarkan data-data PT Bio Farma.
"Secara keseluruhan (uji klinik di Bandung) menunjukkan, vaksin Covid-19 CoronaVac aman dengan kejadian efek samping yang ditimbulkan bersifat ringan hingga sedang," kata dia.
Baca juga: Pemerintah Targetkan Vaksinasi Covid-19 terhadap Lansia Selesai Mei atau Juni 2021
Adapun efek samping ringan hingga sedang yang timbulmerupakan efek samping lokal atau di sekitar area suntik vaksin. Antara lain nyeri, iritasi, pembengkakan, nyeri otot, dan demam.
"Frekuensi efek samping dengan derajat berat seperti sakit kepala, gangguan di kulit atau diare yang dilaporkan hanya sekitar 0,1 sampai dengan 1 persen," kata dia.
Penny menegaskan, efek-efek samping itu merupakan efek samping yang tidak berbahaya dan dapat pulih.
Sebab, secara keseluruhan kejadian efek samping tersebut dialami pada subjek atau partisipan yang mendapatkan plasebo orang yang pernah terinfeksi Covid-19.
Membludak
Pasca pemerintah mengumumkan bahwa lansia sudah bisa divaksinasi Covid-19, antusiasme masyarakat lansia untuk melakukan vaksinasi pun membludak.
Hal tersebut terlihat dari sejumlah antrean lansia di rumah sakit dan puskesmas di beberapa daerah, salah satunya di RSUD Kembangan, Jakarta Barat yang memicu kerumunan.
Guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, pemerintah pun berjanji akan memperbaiki sistem antrean pemberian vaksinasi Covid-19.
"Kementerian Kesehatan dan juga fasilitas kesehatan akan terus memperbaiki sistem antrean pemberian vaksin," kata Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (25/2/2021).
Baca juga: Jaktim Gelar Vaksinasi Covid-19 Serentak Hari Ini, Target 6.498 Lansia
Wiku berharap, dengan perbaikan sistem tersebut maka lansia akan lebih mudah mendapatkan informasi tentang jadwal pemberian vaksin.
Dengan demikian, maka lansia peserta vaksinasi pun dapat menyesuaikan waktu kedatangan di lokasi fasilitas kesehatan.
"Dengan demikian kejadian serupa seperti di RSUD Kembangan dapat dihindari ke depannya," ujar Wiku.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.