"Prinsip-prinsip yang sama juga disampaikan Indonesia dalam komunikasi kita dengan CRPH," ungkapnya.
Sebelumnya juga diberitakan, pihak militer Myanmar saat ini telah mengumumkan keadaan darurat di negara selama setahun.
Baca juga: KBRI Yangon Didemo, Indonesia Bantah Dukung Pemilu Baru di Myanmar
Militer merebut kendali pada 1 Februari setelah Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) yang dipimpin Suu Kyi memenangkan pemilu.
Melansir dari BBC, pihak angkatan bersenjata yang mendukung oposisi, menuntut pemungutan suara ulang dan mengklaim kemenangan yang terjadi sebagai penipuan.
Sementara itu, Komisi Pemilihan mengatakan tidak ada bukti yang mendukung klaim tersebut. Kudeta sendiri terjadi saat sesi baru parlemen akan dibuka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.