Bahkan, menurut Sutopo, ada pihak penerbit yang membawanya ke toko buku dan mempersilakan dia untuk mengambil 40 buku secara cuma-cuma.
Baca juga: Cerita Guru SLB Mendirikan Rumah Baca Cengka Ciko di Pedalaman Manggarai Timur
Aneka buku koleksi Sutopo menarik minat banyak orang, dari mahasiswa hingga pemulung yang merasa minder masuk perpustakaan yang bersih dan megah.
Hal itu semakin menguatkan tekadnya untuk meminjamkan buku.
"Pembaca buku saya bermacam-macam. Mulai dari mahasiswa, pemulung, pedagang pasar, penarik becak. Mereka minat bacanya baik. Tapi buku mahal dan orang kecil masuk perpustakaan gedung megah, sungkan."
"Makanya saya buatkan becak pustaka ini, saya datangi mereka. Mari membaca, gratis," kata Sutopo.
Baca juga: Kisah Rumah Baca Bintang, Pelopor Literasi di Desa Terpencil dengan Kondisi Memprihatinkan
Maria Endah Susilowati adalah salah satu pelanggan Becak Literasi Sutopo. Rumahnya tak jauh dari tempat Sutopo biasa memarkirkan becaknya. Endah mengaku sudah lama menggunakan jasa Becak Pustaka.
Menurut perempuan berusia 69 tahun itu, dia suka meminjam koleksi buku Sutopo yang bervariasi.
"Banyak pengetahuan yang saya dapatkan dari membaca. Dan dia (Pak Sutopo) banyak memberi buku yang saya belum pernah membaca, seperti sejarah Indonesia dan tentang gereja," ujar Susilowati yang mengaku selalu membaca seusai melakukan aktivitas harian.
Baca juga: 9 Rumah Baca Kampayekan Literasi dengan Cara Unik, Dikelola Mantan Mucikari hingga Aggota TNI Polri
Sutopo membebaskan, berapa pun yang dipinjam, mau di baca di mana saja, dan sampai kapan pun dipinjam.
Sutopo hanya ingin melayani dan memberi akses bacaan kepada masyarakat secara mudah dan gratis.
"Saya bebaskan, 100% bebas. Pinjam berapa pun saya layani," katanya.
Mereka yang pinjam tapi tidak mengembalikan, Sutopo mengikhlaskan.
"Jadi saya meminjamkan buku itu sekaligus mendidik masyarakat untuk jujur dan mendidik karakter masyarakat menjadi lebih baik. Kalau pinjam ya harus dikembalikan," ujarnya seraya tersenyum.
Baca juga: Presiden Jokowi: Literasi Ekonomi Syariah Indonesia Masih Rendah