Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Bulan ini Curah Hujan Ekstrem, Waspadai Banjir dan Tanah Longsor

Kompas.com - 15/01/2021, 20:55 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengingatkan masyarakat meningkatkan kewaspadaan atas potensi bencana banjir dan tanah longsor yang mungkin terjadi.

Menurutnya, pada bulan-bulan ini akan terjadi peningkatan curah hujan yang cukup ekstrem.

"Sekali lagi saya mengajak kepada masyarakat untuk selalu meningkatkan kewaspadaan dari bencana banjir dan tanah longsor," ujar Jokowi dalam keterangan persnya yang ditayangkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (15/1/2021).

"Karena bulan-bulan ini terjadi peningkatan curah hujan yang cukup ekstrem. Perhatikan selalu peringatan dini dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG)," lanjutnya.

Lebih lanjut, Jokowi mengatakan, akan terus memantau perkembangan bencana alam yang terjadi di Tanah Air.

Baca juga: Besok, Kepala Basarnas dan Panglima TNI akan Tinjau Lokasi Bencana di Kalsel dan Mamuju

Baik yang ada di Sumedang (Jawa Barat), Majene (Sulawesi Barat), kemudian banjir yang ada di Kalimantan Selatan.

"Dan kita ingin baik pemerintah daerah pemerintah pusat selalu hadir di tengah masyarakat dalam keadaan bencana ini," tegas Jokowi.

Sebagaimana diketahui, rangkaian kejadian bencana alam terjadi dalam beberapa hari terakhir.

Pada Sabtu (9/1/2021) terjadi longsor yang di Dusun Bojong Kondang, RT 03/10, Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, mengakibatkan banyak korban jiwa, Sabtu (9/1/2021).

Korban tidak hanya berasal dari warga setempat, dilaporkan tim SAR gabungan yang tengah melakukan evakuasi turut menjadi korban.

Kemudian, pada Jumat (15/1/2021), terjadi gempa berkekuatan magnitudo 6,2 di Kabupaten Majene pukul 10.28 WIB.

Baca juga: Tim SAR Cari Anak Terjepit Runtuhan Bangunan di Mamuju yang Videonya Viral

Berdasarkan informasi yang diterima Kompas.com hingga Jumat (15/1/2021) pukul 14.00 WIB tercatat 34 orang meninggal dunia dan ratusan orang luka-luka akibat gempa.

Selain itu, sejumlah daerah di Kalimantan Selatan terendam banjir pada beberapa hari terakhir.

Setidaknya 1.500 rumah warga di Kecamatan Pengaron, Kabupaten Banjar, Kalsel kebanjiran. Ketinggian air mencapai 2-3 meter.

Hujan deras yang merata selama beberapa hari terakhir diduga menjadi penyebab.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bareskrim Polri Yakin Penetapan Panji Gumilang sebagai Tersangka TPPU Sah Menurut Hukum

Bareskrim Polri Yakin Penetapan Panji Gumilang sebagai Tersangka TPPU Sah Menurut Hukum

Nasional
Polisi Lengkapi Kekurangan Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang

Polisi Lengkapi Kekurangan Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang

Nasional
Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Bersama TNI AL, Polisi, dan Basarnas, Bea Cukai Bantu Evakuasi Korban Erupsi Gunung Ruang

Bersama TNI AL, Polisi, dan Basarnas, Bea Cukai Bantu Evakuasi Korban Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Prabowo Ingin Berkumpul Rutin Bersama Para Mantan Presiden, Bahas Masalah Bangsa

Prabowo Ingin Berkumpul Rutin Bersama Para Mantan Presiden, Bahas Masalah Bangsa

Nasional
Hanura Sebut Suaranya di Manokwari Dipindah ke PSI, Berdampak ke Perolehan Kursi DPRD

Hanura Sebut Suaranya di Manokwari Dipindah ke PSI, Berdampak ke Perolehan Kursi DPRD

Nasional
Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

Nasional
Resmikan Warung NKRI Digital, BNPT Ingatkan Semua Pihak Ciptakan Kemandirian Mitra Deradikalisasi

Resmikan Warung NKRI Digital, BNPT Ingatkan Semua Pihak Ciptakan Kemandirian Mitra Deradikalisasi

Nasional
Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

Nasional
Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

Nasional
Hakim MK Singgung Timnas di Sidang Pileg: Kalau Semangat kayak Gini, Kita Enggak Kalah 2-1

Hakim MK Singgung Timnas di Sidang Pileg: Kalau Semangat kayak Gini, Kita Enggak Kalah 2-1

Nasional
Caleg PDI-P Hadiri Sidang Sengketa Pileg secara Daring karena Bandara Sam Ratulangi Ditutup

Caleg PDI-P Hadiri Sidang Sengketa Pileg secara Daring karena Bandara Sam Ratulangi Ditutup

Nasional
Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Nasional
Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Nasional
KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com