"Program vaksinasi akan diselenggarakan secara bertanggung jawab dan tetap mematuhi tahapan-tahapan pengembangan vaksin, sehingga nantinya vaksin yang digunakan itu betul-betul aman dan berhasiat bagi masyarakat," kata dia.
Menurut Wiku, mengembangkan vaksin dalam waktu yang sangat singkat bukalah hal mudah. Hadirnya vaksin pun diharapkan dapat memperkuat perisai masyarakat terhadap virus corona.
Presiden Jokowi, kata Wiku, telah menginstruksikan seluruh instansi, baik pusat maupun daerah, untuk memprioritaskan program vaksinasi ini.
Komunikasi publik terkait hal ini pun diharapkan dapat berjalan dengan baik dan terstruktur.
"Hindari membuat asumsi atau pernyataan yang bersifat kontra produktif dengan tujuan program vaksinasi," ujarnya.
Baca juga: Pemerintah Masih Tunggu Hasil Kajian BPOM dan MUI soal Vaksin Covid-19
Bersamaan dengan itu, masyarakat diminta tetap menjaga kedisiplinan 3M yakni memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.
Pastikan keamanan
Sementara itu, Ketua Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Ede Surya Darmawan meminta pemerintah fokus pada empat hal ke depan.
Pertama, keamanan seluruh vaksin Covid-19. Vaksin harus dbetul-betul dipastikan aman dan tidak menimbulkan akibat buruk bagi penggunanya
Kedua, kualitas dan efektivitas vaksin. Pemerintah diminta memastikan bahwa vaksin manjur dan mampu membentuk antibodi manusia dengan baik.
Kemudian, pemerintah diminta untuk memperhatikan isu aksesibilitas agar semua masyarakat mendapatkan vaksin.
Selanjutnya, terkait jangkauan vaksin, Ede menyebut pemerintah masih memiliki pekerjaan rumah agar vaksin Covid-19 dapat menjangkau semua umur.
"Vaksin itu seharusnya untuk semua umur kan. Karena semua umur berisiko. Jadi bukan ini vaksin diuji coba untuk kelompok usia 18-59 tahun misalnya. Lah terus yang di bawah 18 bagaimana, di atas 60 bagaimana, kan begitu," kata Ede saat dihubungi Kompas.com, Rabu (16/12/2020).
"Isu berikutnya adalah vaksinnya mana, betul-betul aman dan berkualitas, plus isu aksesnya sudah disiapkan, akses keuangan sudah tidak ada masalah, bagaimana distribusinya supaya semua orang dapat," tutur dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.