Check and balances yang efektif dalam pemerintahan dapat membatasi kecenderungan para pejabat untuk menyimpang dari praktik yang tidak memihak kepada kepentingan publik.
Lebih jauh, demokrasi dapat mempengaruhi persepsi normatif tentang korupsi dalam masyarakat. Hal itu membuat korupsi menjadi praktik yang tidak menarik karena membawa stigma sosial yang besar.
Singkatnya, demokrasi merupakan sistem yang mengatur para pejabat untuk menjalankan good governance, melayani publik secara transparan, adil, akuntabel, independen dan mengutamakan tanggungjawab sosial.
Korupsi harus dipandang sebagai kejahatan luar biasa (extra ordinary crime). Oleh karena itu, sebagai warga bangsa Indonesia, kita perlu melakukan upaya luar biasa pula untuk memberantasnya.
Secara umum, upaya pemberantasan korupsi terdiri dari dua bagian besar, yaitu penindakan, dan pencegahan. Namun upaya tersebut tidak akan pernah berhasil optimal jika hanya dilakukan oleh KPK, aparat penegak hukum atau pemerintah, tanpa partisipasi masyarakat.
Oleh karena itu tidaklah berlebihan jika seluruh komponen bangsa, terutama generasi muda pewaris masa depan perlu terlibat aktif dalam upaya pemberantasan korupsi di Indonesia.
Keterlibatan generasi muda dalam upaya pemberantasan korupsi tentu tidak pada upaya penindakan yang merupakan kewenangan institusi penegak hukum.
Peran aktif generasi diharapkan lebih difokuskan pada upaya pencegahan korupsi dengan ikut membangun budaya anti korupsi di masyarakat.
Generasi muda hendaknya dapat berperan sebagai agen penggerak budaya antikorupsi di masyarakat. Untuk dapat berperan aktif, generasi muda perlu dibekali dengan ketaqwaan yang kuat kepada Tuhan Yang Mahaesa, karakter diri (akhlak) yang halus, dan pengetahuan yang memadai tentang seluk beluk korupsi dan pemberantasannya.
Yang tak kalah pentingnya adalah generasi muda perlu membekali diri sendiri dengan kompetensi dan keahlian yang mumpuni supaya dapat bekerja secara professional atau berwirausaha demi meraup penghasilan secara halal tanpa tergoda untuk melakukan tindak korupsi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.