Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil Ungkap Laporan Panitia soal Acara Rizieq Shihab di Bogor

Kompas.com - 20/11/2020, 20:57 WIB
Devina Halim,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengungkap laporan panitia terkait acara yang dihadiri pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab.

Menurut Emil, sapaan akrabnya, panitia melaporkan acara di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat, tersebut tidak berskala besar.

“Itu adalah shalat Jumat dan peletakan batu pertama, itu laporan panitianya ke camat, ke Satgas (Covid-19) kabupaten hanya itu. Jadi bukan acara besar yang mengundang, hanya acara rutin,” kata Emil di Gedung Bareskrim, Jakarta Selatan, Jumat (20/11/2020).

Baca juga: Ridwan Kamil Minta Pemkab Bogor Tindak Tegas Panitia Acara yang Dihadiri Rizieq Shihab

Emil mengklaim bahwa langkah pencegahan sudah dilakukan atas potensi kerumunan yang bakal terjadi.

Salah satunya adalah lobi yang dilakukan oleh pihak Komando Distrik Militer (Kodim). Namun, Emil tak menyebut secara spesifik siapa pihak yang dilobi oleh Kodim terkait potensi kerumunan tersebut.

Namun, ternyata euforia masyarakat membludak pada saat acara.

“Dalam hari H-nya, ternyata ada euforia dari masyarakat, yang bukan mengikuti tapi hanya ingin melihat juga, itu yang membuat situasi jadi sangat masif,” tutur dia.

Baca juga: Diperiksa Polisi terkait Kerumunan Rizieq Shihab, Ridwan Kamil: Ada Lobi dari Kodim, Kapolda Pendekatan Humanis

Setelah keramaian terjadi, terdapat dua pilihan bagi aparat di lapangan, yakni langkah persuasif atau represif.

Menurut Emil, langkah represif berpotensi menimbulkan gesekan atau konflik mengingat banyaknya massa di lapangan.

Maka dari itu, menurutnya, Kapolda Jawa Barat Irjen Rudy Sufahriadi memilih untuk melakukan langkah persuasif. Emil menuturkan, ia bertanggungjawab secara moril selaku pimpinan wilayah.

Namun, secara teknis, acara tersebut menjadi tanggung jawab Pemkab Bogor.

Baca juga: Ridwan Kamil Bakal Berikan Sanksi kepada Pemkab Bogor Terkait Kerumunan Acara Rizieq Shihab

“Teknisnya ada di Satgas Kabupaten Bogor karena menurut UU Otonomi, kegiatan lokal itu tidak perlu selalu dilaporkan dan minta izin gubernur,” ungkap dia.

“Kecuali dua hal, ada kegiatan provinsi di lokasi itu atau lokasi kegiatannya ada di perbatasan,” lanjut Emil.

Adapun Emil dimintai keterangan oleh tim Bareskrim Polri dan Polda Jabar terkait acara Rizieq Shihab yang menimbulkan kerumunan serta dugaan pelanggaran protokol kesehatan. Dari pengakuannya, ia diperiksa selama sekitar tujuh jam.

Kerumunan yang ditimbulkan acara Rizieq Shihab berbuntut panjang. Bahkan, Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana dan Kapolda Jawa Barat Irjen Rudy Sufahriadi dicopot dari jabatannya karena dinilai lalai dalam menegakkan protokol kesehatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com