JAKARTA, KOMPAS.com - Calon jemaah umrah diimbau untuk melakukan isolasi mandiri selama 7 hingga 10 hari sebelum tes usap atau swab test Covid-19.
Wakil Ketua Umum Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) Bungsu Sumawijaya mengatakan, isolasi mandiri perlu dilakukan agar saat swab test di Indonesia maupun di Arab Saudi, hasilnya tidak positif.
"Insya Allah negatif terus. Jangan sampai swab test awal negatif, lalu dua tiga hari kemudian ketika dites lagi menjadi positif, karena masih belum terdeteksi. Tapi kalau dia sudah melakukan isolasi mandiri jauh hari sebelumnya, 10 hari, Insya Allah lebih aman," kata Bungsu dalam diskusi virtual Perkembangan Terkini: Umrah Aman Saat Pandemi, Rabu (11/11/2020).
Baca juga: UPDATE 11 November: 13 Jemaah Umrah Asal Indonesia Positif Covid-19
Selain itu, ia mengingatkan agar calon jemaah membawa suplemen yang diperbolehkan, yaitu dalam bentuk tablet.
Bungsu juga mengungkapkan beberapa hal yang harus diperhatikan bagi calon jemaah gelombang berikutnya mulai dari kapasitas bus hingga biaya umrah.
"Kapasitas bus kita tahu sekarang hanya 50 persen, kemudian untuk kamar hotel sekarang hanya maksimal 2 orang. Dan sampai saat ini hotel yang boleh digunakan hanya hotel bintang lima yang jaraknya di depan," tutur dia.
Baca juga: Jemaah Umrah di Masa Pandemi: Kita Harus Siapkan Mental...
Bungsu mengingatkan calon jemaah agar menyiapkan biaya karena ada aturan yang mengharuskan jemaah menginap di hotel bintang lima pada masa pandemi.
Selain itu, ada biaya tambahan lain yang harus disiapkan calon jemaah seperti biaya swab test, dan biaya karantina di hotel ketika pulang ke Indonesia.
Namun, ia berharap jemaah umrah gelombang pertama yang selesai ibadah dan tiba di Indonesia tidak perlu menjalani karantina.
Sebab, jika harus menjalani karantina, maka jemaah harus mengeluarkan biaya tambahan.
"Kami dengar mereka (gelombang pertama) akan lakukan swab test sebelum pulang. Jadi begitu pulang sampai di Indonesia mereka bisa menunjukkan swab test negatifnya ke bandara Cengkareng. Jadi mereka tidak perlu dikarantina lagi. Karena kalau karantina lagi, menginap di hotel, otomatis menimbulkan biaya ekstra lagi," ujar dia.
Baca juga: Cerita Jemaah Umrah di Masa Pandemi: Dulu Tawaf Bisa Dekati Kabah, Sekarang Tidak..
Sebelumnya, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, jemaah umrah yang tiba di Indonesia akan dikarantina di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur.
Menurut dia, hal ini dilakukan untuk memastikan kesehatan jemaah terkait Covid-19.
"Apabila tes menunjukkan hasil tes yang positif (Covid-19), maka jemaah akan dirujuk ke rumah sakit untuk memperoleh penanganan lebih lanjut. Bagi jemaah umrah dengan hasil tesnya yang negatif Covid-19, maka wajib menjalani isolasi di fasilitas kesehatan yang ditentukan pemerintah," ujar Wiku saat menjawab pertanyaan media dalam konferensi pers yang disiarkan melalui kanal YouTube BNPB, Selasa (10/11/2020).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.