Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Sempat Tak Berdaya, Kondisi Ibu Ini Kembali Stabil Usai Operasi Amputasi dan Katarak

Kompas.com - 09/11/2020, 17:20 WIB
Inadha Rahma Nidya,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Bagi Fitri (31), salah satu pengalaman paling menakutkan dalam hidupnya adalah ketika melihat ibunya Dahlia (54), tak sadarkan diri atau berdaya.

“Waktu itu mama sudah pelo, ngomongnya enggak jelas. Enggak bisa bangun juga sampai pipis aja di tempat, enggak sadar itu basah. Kami semua nangis lihat mama seperti mau sekarat,” kata Fitri, kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Senin (2/11/2020).

Hal tersebut dialami Fitri pada Februari 2018, tepatnya saat Dahlia divonis menderita diabetes dan hipertensi, sehingga harus menjalani operasi amputasi satu ruas jempol kaki kanan.

“Waktu itu ngedrop karena gula darahnya rendah cuma 60 milligram/deciliter (mg/dL). Padahal normalnya 80-160 mg/dL. Mungkin karena shock mengira amputasi berarti dipotong semua kakinya,” kata Fitri.

Baca juga: Harus Pasang Alat Pacu Jantung Permanen Senilai Ratusan Juta, Perempuan Ini Andalkan JKN-KIS

Fitri mengatakan, saat itu jempol kaki kanan ibunya memang harus dioperasi. Keputusan tersebut diambil setelah melalui banyak pertimbangan.

Berawal dari kedua kaki Dahlia yang bengkak, lalu tiba-tiba pada jempol kaki kanannya terdapat luka yang selalu berair dan bernanah. Melihat hal tersebut, Fitri memutuskan untuk mengoleskan minyak gosok dan mengurut area di sekitar luka ibunya agar nanahnya keluar.

Namun, tindakan Fitri ditentang keluarganya. Fitri pun menuruti saran yang diberi, yaitu menggunakan antiseptik. Sayangnya, hal tersebut justru memperparah luka Dahlia.

“Ternyata waktu pakai antiseptik, luarnya kering tapi dalamnya hancur. Lalu besoknya pas saya cek, ada belatungnya,” kata anak kedua dari empat bersudara tersebut.

Baca juga: Idap Kanker Kelenjar Getah Bening, Ibu asal Pangandaran Ini Manfaatkan JKN-KIS

Fitri pun mengambil langkah cepat dengan memeriksakan ibunya ke Puskesmas Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Melihat luka Dahlia, dokter di sana langsung memberi rujukan ke Rumah Sakit (RS) Bhakti Mulia, setelah sebelumnya membersihkan lukanya menggunakan natrium klorida (NaCl).

Dokter RS Bhakti Mulia kemudian memutuskan Dahlia harus menjalani operasi amputasi.

“Pas itu jempolnya sudah bolong dan hancur. Jempol kan ada dua ruas, sama dokternya disuruh amputasi satu ruas,” kata Fitri.

Baca juga: Khawatir Osteoarthesis Istri Tak Kunjung Sembuh, Pria Ini Manfaatkan JKN-KIS

Meski sebelumnya sempat drop, Dahlia tetap menjalani operasi amputasi ruas pertama jempol kaki kanan. Namun, hal tersebut tidak membuatnya tenang sepenuhnya. Sebab, pascaoperasi terdapat sisa tulang yang mencuat.

Kondisi tersebut membuat Dahlia harus menjalani operasi amputasi ruas kedua jempol kaki kanan. Adapun waktu pelaksanaan operasi tersebut, sekitar bulan Juni dan Juli 2018, atau dua bulan setelah operasi pertama.

Operasi katarak

Setelah operasi jempol kedua, kondisi kaki Dahlia mulai membaik. Namun, dokter penyakit dalam yang biasa memeriksanya menyarankan perempuan yang tinggal di Kelapa Dua, Kebon Jeruk, Jakarta Barat itu untuk memeriksakan diri ke poli mata.

Halaman:


Terkini Lainnya

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com