KOMPAS.com - Ekonom senior dan Ketua Dewan Pengurus Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES) Didik Rachbini mengkritisi satu tahun pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Ia menyebut bahwa pemerintahan saat ini memiliki utang yang semakin besar setiap tahunnya. Bahkan, menurut dia anggaran yang diperbesar untuk atasi pandemi Covid-19 tidak berpengaruh terhadap penurunan angka kasus.
"Utang sekarang di masa Covid-19 enggak ada pengaruh apa-apa ke Covid-19. Anggaran besar tidak punya dampak apa-apa ke Covid. Utang banyak, tapi Covid-19 tetap tidak turun," kata Didik dalam "Evaluasi bidang Politik dan Ekonomi", Kamis (5/11/2020).
Baca juga: Indo Barometer: 57,1 Persen Responden Anggap Sangat Kecil Peluang Terinfeksi Covid-19
Dalam paparannya, utang Indonesia saat ini jumlahnya sebesar Rp 1.530 triliun. Ia pun mempertanyakan untuk apa utang besar tersebut, jika kasus Covid-19 tak kunjung turun.
Padahal, kata dia, segala kegiatan kementerian dan lembaga pemerintah sudah diturunkan separuhnya.
Menurut dia, semestinya utang bisa jadi menurun karena tak banyaknya agenda kementerian dan lembaga.
Akibat dari banyaknya utang yang dihasilkan pemerintah Jokowi, ia pun tak segan-segan mengatakan bahwa rezim pemerintahan ini adalah rezim pencipta utang.
"Rezim Jokowi ini adalah rezim pencipta utang, makin tahun makin besar. Baik infrastruktur, pengeluaran sosial, tidak ada yang ngontrol, DPR nya cuma manut saja," kata dia.
Baca juga: Survei Indo Barometer: 50,6 Persen Responden Puas dengan Penanganan Covid-19
Didik pun memaparkan sejumlah data utang negara yang terjadi sebelum masa Covid-19 dan saat Covid-19.
Menurut paparannya, utang pemerintah Jokowi pada 2019 sudah sangat besar yaitu Rp 921,5 triliun.
"Utang ini sangat besar dari waktu ke waktu. Untuk apa? untuk membayar utang-utang yang jatuh tempo yaitu Rp 475,2 triliun pada 2019, lalu untuk SBN netto nya Rp 446,3 triliun," kata dia.
Hal ini, menurutnya kontradiktif dengan cita-cita Jokowi sebelumnya yaitu menurunkan utang menjadi Rp 651 triliun pada 2020.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.