Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenko PMK: Bonus Demografi Indonesia Didominasi Lulusan SMP

Kompas.com - 03/11/2020, 07:12 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Agus Sartono mengatakan, sebagian besar bonus demografi atau penduduk usia produktif di Indonesia merupakan lulusan sekolah menengah pertama (SMP).

Sebaliknya, penduduk usia produktif yang merupakan lulusan perguruan tinggi atau politeknik persentasenya paling kecil.

"Sekalipun kita mempunyai bonus demografi, sayangnya 62 persen-63 persen angkatan kerja kita tingkat pendidikannya hanya setara dengan SMP," kata Agus dalam sebuah acara virtual yang ditayangkan YouTube LPDP RI, Senin (2/11/2020).

Baca juga: Hadapi Bonus Demografi, Indeks Pembangunan Pemuda Indonesia Masih Sangat Rendah

"Kemudian 25 persennya itu merupakan lulusan SLTA. Hanya sekitar 13 persen lulusan perguruan tinggi dan politeknik," tutur dia. 

Agus mengatakan, setiap tahunnya, setidaknya ada 3,7 juta lulusan SLTA. Sementara, karena keterbatasan kapasitas, yang dapat ditampung di perguruan tinggi hanya 1,9 juta.

Sisanya, sebanyak 1,8 juta lulusan SLTA terpaksa harus masuk ke pasar tenaga kerja.

Di lapangan, lulusan SLTA masih harus bersaing dengan lulusan perguruan tinggi yang setiap tahunnya menghasilkan 1,3 juta wisudawan.

"Jadi setiap tahun ada 3,1 juta pencari kerja baru dan tidak jarang lulusan perguruan tinggi juga men-down grade-kan dirinya bersaing dengan lulusan SLTA, mau merebut pekerjaan yang seharusnya untuk anak-anak SLTA. Ini persoalan ril bangsa kita," ujar Agus.

Ia menyebut, jika penduduk usia produktif didominasi oleh lulusan SMP, SLTA, atau bahkan SD, hal ini akan berpengaruh pada produktivitas nasional.

Baca juga: Indonesia Bisa seperti Jepang dan Korsel jika Mampu Manfaatkan Bonus Demografi

Kecenderungannya, produktivitas kalah dibandingkan dengan negara lain yang penduduk usia produktifnya didominasi oleh lulusan perguruan tinggi. 

Menurut Agus, setelah dilakukan pencermatan dan analisis, profil angkatan kerja semacam ini baru akan berubah kurang lebih 30 tahun lagi.

"Saya menghitung-hitung bahwa setidaknya butuh 30 tahun lagi untuk menggeser supaya profil angkatan kerja kita ini semakin baik," kata dia.

Pemerintah pun terus mengupayakan perbaikan profil angkatan kerja, misalnya dengan revitalisasi pendidikan vokasi hingga pemberian program beasiswa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com