Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres: Pesantren Harus Tetap Berfungsi Siapkan Orang Paham Agama

Kompas.com - 22/10/2020, 14:13 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta pesantren dapat melahirkan santri-santri berkualitas untuk menjadi generasi penerus para ulama yang telah tiada.

Hal tersebut disampaikan Ma'ruf dalam acara Peringatan Hari Santri Nasional 2020 yang digelar secara daring, Kamis (22/10/2020).

"Pesantren sebagai tempat pembinaan santri harus tetap berfungsi untuk menyiapkan orang-orang yang paham agama. Itu penting karena para ulama banyak yang sudah dipanggil Allah SWT," kata dia.

Ma'ruf mengatakan, seperti sabda Rasulullah bahwa Allah tidak mengambil ilmu dari hati manusia tetapi dengan cara mengambil para ulama.

Baca juga: Ada Kirab Perahu di Rawa Pening untuk Peringati Hari Santri Nasional

Dengan demikian, kata dia, pesantren perlu melahirkan generasi penerus para ulama melalui santri-santri yang dididiknya.

"Para ulama harus ada penggantinya, penerusnya. Kalau tidak, kata Rasulullah, kalau orang alim tidak ada lagi maka yang menjadi pemimpin orang yang bodoh-bodoh tidak mengerti agama," kata dia.

Oleh karena itu, Ma'ruf pun berpesan agar pesantren dapat menjadi pusat dakwah bagi santrinya. Dakwahnya pun disesuaikan dengan zamannya.

Dakwah pada saat ini, kata dia, harus dilakukan para santri dengan memanfaatkan teknologi digital yang ada atau digitalisasi dakwah.

Dengan demikian, kata dia, maka sasaran dan jangkauan dakwah akan semakin luas, serta bisa dilakukan dimana dan kapan saja.

Selain itu, kata dia, santri juga harus menjadi tokoh perjuangan yang pada masa saat ini dimaknai dengan melakukan perbaikan atau perubahan.

"Peran santri tidak hanya sebagai tokoh agama, tokoh dakwah, tapi juga tokoh perjuangan. Waktu itu jihad perang melawan Belanda, maka jihad sekarang ini esensinya dalam rangka islahad, upaya perbaikan dan perubahan," kata dia.

Selain itu, Ma'ruf juga menginginkan para santri tidak hanya pintar mengaji dan berdakwah tetapi juga harus menjadi wirausahawan.

Oleh karena itu, ia meminta agar pesantren menjadi pusat pemberdayaan di bidang ekonomi.

Baca juga: Ngantor Pakai Sarung di Hari Santri, ASN: Teringat Perjuangan Kiai Hasyim Asy’ari

Apalagi, kata dia, saat ini semangat untuk memulai pemberdayaan santri terhadap ekonomi mulai tumbuh di pesantren.

Hal tersebut seiring dengan target pemerintah yang juga akan mengembangkan ekonomi syariah.

Antara lain dengan pembangunan bank-bank wakaf untuk ultra mikro di pesantren.

"Hari ini kita sekaligus mencanangkan itu. Banyak pesantren yang sudah memulai tapi kami ingin semua pesantren jadi pusat pemberdayaan ekonomi baik sektor keuangan maupun riil," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Nasional
Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Nasional
Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com